NOT NOW

126 15 0
                                    





"Hallo bang Arion."

Arion meletakkan kacamata bacanya di atas meja sambil menatap ke arah luar ruangan khusus nya di kantor milik Rayyan. Iya, setelah dari kelas 10 dia mengabdi di kantor milik ayahnya, ia mencapai ruangan ini juga.

"Hallo Yan, gimana kabar lo?"

"Yaelah bang kayak kita udah nggak ketemu dari jaman Jura doang, apa jangan - jangan, kamu kangen lagi sama aku?"

Terdengar kekehan yang keluar dari mulut Arion. "Jijik Yan," Arion berdiri dari duduknya sambil mendekati kaca besar yang menampakkan segala aktivitas yang terjadi di luar sana.

"Jadi ada apa lo nelpon?" tanya Arion to the point.

Terdengar jeda sesaat, sepertinya lelaki di seberang sana sedang memilih kata - kata yang tepat.

"Bang, waktu lo sempat ngikutin mobil orang di pasar malam yang lo bilang itu bang Ai itu, lo bilang dia masuk ke suatu wilayah kan?"

"He'em."

"Yang gue sempat lacak di wilayah itu tapi nggak ketemu itu?"

"Iya, sebenarnya agak sulit sih ngelacak kalau targetnya sejenis bang Ai kemampuan sembunyinya aja setara lo sama kayak buronan kelas kakap."

"Abang gue bukan buronan ya haha," kekeh Arion.

Orang di sebrang sana tertawa kecil.

"Tapi bang, itu nggak berlaku buat gue asal lo tau."

"Sombong lo!" Tapi memang benar sih. Sehebat apa pun Aidan sembunyi, mungkin orang yang sudah seperti adiknya sendiri ini pasti bisa menemukannya.

"Dan iya, gue belum pastiin kalau itu dia, tapi ada satu orang yang gue tebak itu bang Ai. Lo pernah ingat Gang KingLion nggak?"

Arion memfokuskan matanya pada burung dara yang berputar di atas kota. Begitu kompak dan memberikan keindahannya tersendiri.

Arion mengagguk pelan, "Iya, gue ingat, itu Gang yang pernah bantuin Kalvin waktu itu."

****

"Hmm bukannya kemarin si Rhea ngbully Dea ya?" ujar Kina bingung sambil meletakkan jari telunjuknya di dagu miliknya. Ia baru saja tiba di perpustakaan menghampiri El yang sedang membaca buku fisika miliknya.

Namun ia malah di kejutkan dengan Rhea, gadis yang baru - baru ini membully Dea gadis bertubuh kurus di sampingnya. Tetapi, kenapa mereka sangat akur sekarang?

El menoleh ke arah Kina, sekretaris MIPA 2. Kepala gadis itu lantas mengikuti arah pandang Kina.

"Bully? Bukannya Dea memang selalu jadi buntut nya si Rhea?" jawab El sambil mengalihkan pandangannya dari Rhea dkk.

Kina duduk di samping El sambil mengagguk kecil. "Kemarin ya, heboh banget karena kasus pembullyan Rhea kepada Dea, yang sekarang malah haha hihi sama si Rhea seakan nggak terjadi apa - apa," Kina mengalihkan pandangannya dari Rhea.

ELSSIE AND HER STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang