Neng, neng, kamu nggak pingsan kan?"
"Neng ini udah sampai di planet lain neng, bangun!"
"Neng, jupiter udah lewat neng,"
"Kebo banget nih anak," gerutu sopir bus yang sedari tadi berusaha membangunkan El dari tidur nyenyaknya.
"Aduh neng, kamu nggak meninggal di bis saya kan?"
"Hush bapaknya sembarangan!" tegur seorang ibu - ibu sambil memakang gigitan mentimun terakhirnya dengan cocolan sambal terasinya.
Ia mengambil alih posisi si sopir sambil menepuk - nepuk pipi El.
"Nak, udah sampai," dan dengan keajaiban dari mana, dengan sekali tepukan mata El terbuka. Ia menggeliat pelan. Gadis dengan hoddie hitam itu membenarkan posisi duduknya, lantas menguap sekilas. Setelah beberapa menit nyawanya terkumpul barulah ia sadar, ia mejadi tontonan dari dua orang paruh baya yang lelah membangunkannya.
'Lah kok bau sambal terasi ya?' batin El sambil sedikit menggosok hidungnya dan pipinya.
"Dek lain kali jangan tidur sembarangan di tempat umum dek, nanti di videoin orang terus viral gimana?" saran si sopir yang di balas senggolan di lengannya oleh si ibu.
"Ye kalau dia kan tidurnya lucu, nggak mungkin malu, beda kalau kamu tidur kayak kebo ngidam, ya malu," celetuk si ibu.
Si sopir menatap kesal ibu - ibu bertubuh tambun itu. "Yee pergi sana nenek keranjang, ndak usah jadi kernet bis gue lagi!" jawab si sopir.
"Eh, sejak kapan gue jadi kernet lagin saya ini penumpang ya! Nggak sudi satu atap sama kamu, yang ada saya darah tinggi tiap hari!"
"Udah deh malu di liatin anak muda!"
"Ya jadi makhluk halus aja biar nggak diliatin anak muda!"
"Pak, buk, terimakasih ya sudah bangunin saya."
Ah akhirnya kuping El bebas.
Sontak kedua orangtua itu menoleh ke El yang kini sudah berdiri. Menonton perdebatan kedua orang paruh baya itu dengan seulas senyum geli di bibirnya. Sebenarnya juga menyembunyikan malunya karena kebiasaan tidurnya yang kebo di ketahui oleh orang tak di kenal. El mengulum bibirnya.
Kedua orang tua itu lantas tersenyum canggung.
"Maaf neng, kelepasan kami," ucap mereka.
El menggeleng pelan, "Nggak papa pak buk, sekali lagi terimakasih ya, kalau nggak ada kalian, mungkin bisa keterusan saya," jawab El.
"Hush, nggak boleh ngomong gitu neng," tegur si ibu.
El tersenyum canggung, "Maksud saya keterusan sampai tujuan saya lewat buk, gitu maksudnya, bukan meninggoy."
"Meninggoy apa neng?"
"Maksud saya meninggal buk."
"Ohhh yang jelas dong neng, aduh anak zaman sekarang udah beda sama anak zaman dahulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSSIE AND HER STORY
Teen FictionMereka pikir semuanya ada pada El gadis tomboy berparas cantik itu. Hidupnya lengkap. Lengkap dengan materi, Lengkap dengan otak cerdas, DAN yang paling penting, Lengkap dengan masalah. Orang - orang bilang hidupnya itu sempurna, mereka selalu bilan...