"Semua orang punya
sisi spesialnya masing
masing, jadi jangan pernah
ngebandingin diri dengan
orang lain yang hanya akan
memunculkan penyakit"- Elssie
Adriasan Prtysia*************************
"Dari mana aja lo cecunguk!?" tegur Arvan ketika El berjalan santai ke arah bangkunya.
El mengambil tupperware hitam dari dalam tas nya lalu meminumnya.
"Dari rutinitas biasa," ucapnya seraya menaruh kembali tupperware miliknya.
Arvan menggelengkan kepalanya pelan, "Tidur lagi lo?" tanyanya heran.
El hanya mengagguk pelan sedangkan tangannya sibuk mengeluarkan satu persatu buku pelajaran dari dalam tasnya.
"Baru hari pertama belajar lo malah leha - leha molor," cibirnya.
"Bisa - bisanya lo leha - leha refresing---" Arvan menjeda ucapannya yang membuat El mengerutkan keningnya heran.
"Refresing?" tanya El penasaran.
"Nggak ngajakin gue hehe," cengir Arvan.
"Gue kira bakal nasehatin ternyata sama aja," cibir El seraya membuka halaman pertama bukunya.
"Rajin ugha temen gue ini," sindir Arvan saat melihat beberapa halaman buku lecek yang sudah dipastikan pernah di baca oleh El.
"Ya, nggak kayak lo, males!" jawab El.
"Ini nih definisi yang sebenarnya dari diberi air susu malah di balas air got!" cibir Arvan.
"Air tuba kali ah!" ralat El.
"Kalau air tuba gue udah mati dong," jelas Arvan.
El yang beru ingin menjawab mengurungkan niatnya saat Rifa menepuk pelan lengan Arvan heboh.
"Woy Van, si nyai ronggeng datang, cepet lo bangun!" ucap Rifa seraya menyeret Arvan agar bangun dari duduknya.
Tak lama kemudian, Sela, sosok yang di katai datang dengan muka cerahnya.
Sebenarnya ia mendengar semua ucapan jahanam Rifa, tetapi ia tidak protes karena suasana hatinya sedang baik.
"Heh!, kenapa tadi lo ninggalin gue?" ucap Sela garang saat sukses mendudukkan pantatnya di kursi samping El.
"Gue yang ninggalin atau lo yang ninggalin?" sindir El.
"Elo lah, kan tadi gue bilang tungguin gue!"
"Maksud lo gue harus berdiri kayak kambing ilang sendirian sedangkan lo asik asikan mesem - mesem sama gebetan lo itu gitu?" sindir El.
"Lah iya juga ya, kasian temen gue ini ntar iri!"
"Bodo amat Sel!!" ucap El seraya memutar bola matanya malas.
Tapi tak apa, dia malah bersyukur karena El memilih meninggalkannya.
"Eh tapi bukan itu poin pentingnya!" ucap Sela antusias sambil memimiringkan tubuhnya menghadap El.
"Lo nggak mau tau tadi gue ngapain?"
"Kepo itu bukan fashion gu--"
"Tadi gue ngajak gebetan gue keliling sekolah tau," ucapnya seraya tersenyum manis.
"Ngajak apa maksa?" tanya El curiga.
"Ck iya iya sedikit pemaksaan sih," ringis Sela.
"Tapi karena keburu bel, jadi bagian sini belum di tunjukin," ucap Sela lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSSIE AND HER STORY
Teen FictionMereka pikir semuanya ada pada El gadis tomboy berparas cantik itu. Hidupnya lengkap. Lengkap dengan materi, Lengkap dengan otak cerdas, DAN yang paling penting, Lengkap dengan masalah. Orang - orang bilang hidupnya itu sempurna, mereka selalu bilan...