El little Secret

876 56 2
                                    










"Semua orang memang terlahir berbeda - beda, tidak ada yang sama. Tapi ada satu kesamaan yang pasti, yaitu memiliki Rahasia," -Elssie Adriasan



         ********************

El meluruskan kakinya di bawah kursi, ia meraih handphone yang sedari tadi ia simpan di saku seragamnya lalu memasuki sebuah aplikasi game online.

Dia sedikit berdecak karena suasanan yang ribut membuat konsentrasinya sedikit terpecah.

Apalagi kalau bukan, berkelahi perkara tempat duduk.

"GUE DI DEPAN GUE DI DEPAN GUE DI DEPAN!"

El mendengus saat mendengar suara cempreng dari sudut ruang kelas.

Ini lah kenapa El datang begitu pagi. Biar bisa milih tempat duduk sesuka hati.

"Sono! orang gue ogah banget duduk disana, mana yang tersisa di depan bangku guru lagi!"

"Gue pojok lah, biar bisa molor!"

"Lex jangan di pojok, sasaran empuk guru itu!"

"Lah iya juga ya!"

"Bodo amat, yang penting gue sama ayang beb gue!"

"Hai yang beb!"

El memutar bola matanya malas, enggan untuk menatap laki - laki berwajah genit yang berdiri di samping mejanya.

"Ayang beb kok gitu sih, aku duduk disini ya--"

"NOOO!"

Seisi kelas mengalihkan pandangannya ke arah seorang gadis yang kini berlari menghampiri bangku El yang terletak paling depan.

Gadis itu menggeser tubuh Rifa, laki - laki bertubuh berisi itu.

"Minggir!, gue udah boking tempat duduk bareng El dari kemarin!" ucapnya seraya menaruh tas nya di kolong bangku miliknya.

"Lo hush sana duduk sama kawanan alay lo itu!" ucapnya seraya mengibaskan tangannya.

"Ck dasar nenek lampir!" cibir Rifa sebelum pergi ke arah pojok sambil bersungut - sungut.

Marsela Adisty, gadis dengan wajah judes itu mengedikkan bahunya acuh, ia memilih merecoki El yng kini fokus pada game di handphone nya.

"El, dengerin dulu!" ucap Sela sambil mengoyang - goyangkan lengan El.

El berdecak, terpaksa ia memasukkan kembali benda pergegi itu.

"Apa sih!" decaknya.

Sela tidak menjawab, ia malah menumpu wajahnya dengan kedua tangannya sambil tersenyum - senyum tidak jelas.

"Tadi gue nemu cowok gantengggg bangett!" ucapnya dengan nada lebay miliknya.

El terkekeh mengejek, "nemu di mana lagi lo kali ini?" cibirnya.

"Ya di school lah, yakali di kolong jembatan!" ucap Sela cemberut.

"Ck!, lo mah semua cowok di bilang ganteng!" cibir El.

"Kali ini beda El ku sayanggggg, pokoknya dia harus jadi gebetan gue!" ucap Sela mutlak.

El memutar bola matanya malas. "Terserah!" ucapnya.

Mendengar ucapan acuh dari temannya itu, Sela mendengus kesal, ia menangkup wajah El lalu menatapnya serius.

"Lo juga harus nyusul!"

ELSSIE AND HER STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang