MAMA

267 27 0
                                    







PART INI DI PUBLHIS ULANG





    El menatap ke hamparan padang rumput itu dengan kening yang mengkerut bingung. Ia berfikir dirinya sudah meninggal dan terdampar di surga. Hah padahal dosa El masih banyak.

Dan masih banyak hal juga yang ingin ia lakukan di dunia ini, dan bagaimana pun, El masih ingin berdamai dengan masalah - masalahnya.

"Ini bukan surga."

El tersentak, lalu melihat kesekeliling, mencari sumber suara lembut itu. Lalu keheranan dan rasa penasarannya terpenuhi saat menangkap sosok wanita yang duduk di atas batu membelakanginya.

"Ini bukan surga atau pun neraka, kamu masih hidup, bagaimana pun putri kuat Mama harus tetap hidup dan merajut masa depannya."

El mengerjap pelan, matanya sedikit melotot terkejut saat mendengat wanita itu menyebut dirinya 'Mama'.

Sosok yang selama ini El nantikan, El rindukan dan El benci karena meninggalkannya di dunia kejam itu.

Tapi apa Mamanya sudah meninggal? Jika ia itu berarti, El tidak pernah punya kesempatan, kespatan untuk menemuinya. Saat itu juga segenang air mata menenuhi pelupuk mata El.

Wanita itu berbalik, tapi El tidak beruntung, El tidak dapat melihat jelas wajahnya yang terlihat samar, tetapi sekilas senyum nya sangat cantik.

Wanita itu mendekat lalu mengusap pipi El.

"Jangan menangis, apa yang terjadi padaku itu adalah takdir, kita tidak bisa mengubah takdir, tapi Mama minta satu hal, kamu harus tetap semangat menjalani hidup ini, menjadi orang yang kuat, karena siapa yang lemah maka ia akan kalah."

"Dengar El, cobalah untuk menerima kemampuanmu, tapi kamu tidak perlu terlibat dalam dunia mereka, tidak semua makhluk seperti mereka itu baik El. Dunia itu begitu berbahaya, menerima kemampuanmu bukan berarti kamu harus memasuki dunia mereka, tapi bagaimana kamu terbiasa dengan mereka yang selalu memenuhi penglihatanmu."

"Kalau bisa abaikan mereka, kalau bisa jangan pernah terlibat dengan mereka, tapi karena sekarang kamu sudah mengambil keputusan untuk membantunya, maka kamu harus menanam satu hal dalam dirimu."

"Keberanian, menjadi seorang yang memiliki kemampuan seperti ini berarti harus memiliki kesiapan mental karena setiap hari harus berhadapan dengan mereka. Dan kejadian seperti tadi terjadi karena keberanian kamu yang belum sempurna, mereka tidak akan bisa menyakitimu, karena mereka hanya makhluk halus, jika situasi terdesak atau bahkan tidak dalam kondisi terdesak pun, kamu bisa melawan mereka dengan keberanian, karena semakin kamu takut, maka semakin kuat juga mereka."

"El berjanjilah bahwa kamu akan menjadi gadis pemberani," ucap wanita itu setelah menyelesaikan serangkaian kalimat panjangnya.

El belum menjawab, ia menatap jari kelingking wanita itu yang masih ia anggurkan, El masih bingung, apa benar ia ibunya?.

El bukan orang yang mudah percaya, tetapi ia menyesali itu, seharusnya ia percaya saja dan segera memeluk wanita itu untuk menyalurkan rasa rindunya. Namun hati bimbang El masih mempengaruhi dirinya. Yang pasti rasa bimbang itu muncul dengan satu alasan.

ELSSIE AND HER STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang