"Sesuatu yang tak berwujud tetapi menyebalkan yaitu kebingungan," --Elssie Adriasan Pritysia.
*******************
"Mau kemana?"
El menghentikan langkahnya menuruni tangga tatkala suara Sela lebih dahulu mengintrupsinya. Ia menatap gadis yang beberapa menit yang lalu baru saja bertengkar dengannya itu.
"Kelas Meisya," jawabnya.
Sela menggeleng pelan, ia memasang muka seriusnya ke arah El, "Meisya nggak sekolah."
El mengerutkan keningnya, "Dari mana lo tau?"
"Tadi baru aja gue dari kelas Meisya."
"Meisya izin?"
"Nggak tau, gue nggak nanya, tapi ia beneran nggak sekolah dari kemarin."
Gadis dengan rambut terurai itu menatap bingung ubin lantai yang ia pijak saat ini. Melihat dari raut wajah Sela, tidak ada tanda - tanda orang dia berbohong.
Dan lagi pula, memang benar kemarin Meisya tidak hadir dengan alasan Izin acara keluarga.Apa acaranya masih berlangsung.
"Trus yang tadi ngomong sama gue siapa?" gumamnya pelan, namun tak di sangka Sela malah mendengar ucapannya dan mertawainnya.
Sela tertawa kecil, "Ngingau kali lo!, habis tidur ya lo?" ucap Sela sambil kembali melanjutkan tawanya.
"Jangan bercanda lo haha!"
El mendengus kesal, ia menatap gadis di depannya ini datar.
"Nggak semua hal bisa di jadiin bercandaan!" ucap El datar yang seketika membuat Sela menghentikan tawanya.
Ia lantas menatap El serius.
Benar, seharusnya ia lebih bersikap dewasa. Salahkan pengaruh hormon datang bulan nya begitu kuat."Sorry El buat yang tadi," ungkap Sela, ia lantas mendongakkan kepalanya, menatap El dengan raut bersalahnya.
El tersenyum kecil, "It's okay, tapi lain kali jangan terlalu baper sama ucapan gue, sama kayak yang gue lakuin ke elo," jawab El seraya tersenyum kecil.
Sungguh Sela merasa sangat tertohok, El benar dirinya bahkan lebih sering bercanda dengan El yang sama sekali tidak di anggap serius olehnya. Seharusnya ia lebih bersikap dewasa dari El yang bahkan umurnya jauh lebih muda darinya.
"Sorry," ucap Meisya mewakili rasa bersalahnya.
El tersenyum lebar, "Nggak akan gue maafin kalau lo terus ngomong kata itu!" ucapnya yang seketika membuat senyum mengembang di bibir Sela.
"Ahh sayang El dehh!!" girang Sela seraya merentangkan tangannya dan memeluk tubuh El yang sepantaran dengannya itu, atau mungkin lebih tinggi.
"Ck!, lebay lo!" decak El di sertai tawa kecilnya, ia lantas melepaskan pelukan Sela dan berjalan menyusuri lorong sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSSIE AND HER STORY
Teen FictionMereka pikir semuanya ada pada El gadis tomboy berparas cantik itu. Hidupnya lengkap. Lengkap dengan materi, Lengkap dengan otak cerdas, DAN yang paling penting, Lengkap dengan masalah. Orang - orang bilang hidupnya itu sempurna, mereka selalu bilan...