Everyone has a problem

411 47 0
                                    




   

  "Tidak ada satupun terlahir tanpa masalah di dunia ini. Mungkin beberapa tidak setuju, tetapi masa depan tidak ada yang  tahu bukan?" --Elssie Adriasan Pritysia.

               ************

             
Elssie, mengembangkan senyumnya saat melihat postingan foto seseorang di akun instagramnya.

Ada tiga orang anak berlainan jenis di foto tersebut.

Dua orang laki - laki dan dua orang perempuan. Tidak lain tidak bukan El dengan ketiga sahabat kecilnya.

Iseng, El kemudian mengetikkan komentar ke postingan orang tersebut.

Syaelsa Muncul lo!!

Gue disini, lo aja yang nggak tahu.

El mengulum senyum di bibirnya, saat itu juga setelah otaknya loading beberapa menit, ia langsung sadar, bahwa temannya itu sudah kembali ke tempat kelahirannya.

Alasan mereka tak belum bertemu selama ini, karena lelaki itu baru pulang 2 hari yang lalu dan dia maupun Arvan dan Meisya terlalu sibuk untuk mengurus diri sebagai siswa baru.

Di tambah dengan ia yang baru tahu bahwa sahabat lamanya itu baru pulang.

"Woy, bengong mulu lo, kesambet ntar!" tegur Arvan sambil mendudukan bokongnya di samping El yang menatap lurus ke depan.

El memutar bola matanya malas  "Emang kalau gue kesambet kenapa?, toh yang jadi pengusir setanya bukan lo juga kan?" ucapnya.

"Sebenarnya gue kasihan sama setannya sih, dapet sasaran orang macam preman kayak lo!" cengir Arvan menangtang maut.

Detik itu juga pukulan ganas melayang sempurna di bahu tegap Arvan.

Cukup untuk membuat laki - laki itu meringis sakit.
Duh, El memang selalu totalitas kalau menyangkut tonjok - menonjok.

"Lo tahu Rey udah pulang?" tanya El saat Arvan menghentikan usapannya pada bahu kanannya.

"Tahu lah!" jawab Arvan.

El menatap Arvan tak bersahabat, "Kok lo nggak ngasih tau gue!?"

"Ya gue juga baru tahu, lo kan tadi yang ngasih tau!"

El berdecak, ngomong sama Arvan memang hanya akan mendapat satu ending. Darah tinggi.

"Canda woy, gue juga baru tau tadi pagi, katanya sih pulangnya dua hari yang lalu,"

"Lo sempat ngomong sama dia?"

"Sempet, ya walaupun virtual."

El memicingkan matanya, "Trus kenapa beliau nggak ngasih tau?"

"HAHAHA beliau!"

"Habisnya gue kesel banget, udah berasa orang penting aja dia pake nggak ngasih tau segala!" sungut El kesal.

"Katanya dia biar surprise, tapi jatuhnya malah bingung sendiri si Rey," cibir Arvan. Ia lantas menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

ELSSIE AND HER STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang