HAPPY READING.
"Kak Al!" panggil El pada Aldara yang sibuk memainkan kucing milik neneknya yang sedang hamil besar.
Aldara menoleh sekilas, lalu kembali memfokuskan perhatiannya pada kucing betina di pangkuannya.
"Kenapa hm?" tanya Aldara lembut. El mengambil tempat di samping Aldara, tangannya ikut menggelitiki perut besar kucing itu yang membuatnya menggeliat.
El menggeleng, "Nggak, cuma pengen manggil aja," sahutnya yang mendapat gelengan dari Aldara.
"Anaknya laki - laki apa perempuan ya?" tanya El pada dirinya sendiri.
Aldara mengedikkan bahunya, "Entah, hanya Tuhan yang tau," jawabnya.
El menghentikan gerakannya, lalu mengambil handphone nya dan memfoto tingkah menggemaskan kucing itu.
Rahasia Tuhan ya. El memasukkan handphone nya ke dalam saku sweater miliknya.
"Kak, kita berhak pada hidup kita sendiri kan?" celetuk El tiba - tiba yang membuat Aldara menghentikan kegiatannya. Gadis berumur 17 tahun itu tersenyum ke arah El.
"Tentu, siapa yang nggak berhak atas hidupnya sendiri," jawab Aldara.
"Jadi kita berhak, menentukan. Jalan hidup kita sendiri?"
"Asalkan bukan jalan yang salah ya sah - sah saja," jawab gadis berwajah cantik itu.
"Ini hidup kita, semua rahasia tentang kita, kita wajib tahu kan? Semua hal menyangkut kita, kita berhak tahu kan? Karena ini tentang kita, hidup ini milik kita," gumam El yang mendapat kernyitan dari Aldara.
"Ngomong apa sih dek?" herannya. El menggeleng, "Hanya asal ngomong," jawab El.
"Udah berapa lama?"
"Apanya?" El mengernyit mendengar pertanyaan Aldara yang tidak ia pahami maksudnya.
"Gilanya?" Sambung Aldara yang membuat El mendengus kesal.
"Gue gila juga karena ketularan lo," jawab El.
Aldara mengedikkan bahunya, terlalu malas memulai pertengkaran dengan gadis 3 tahun lebih muda darinya itu.
"Lo tau sesuatu dek?" tanya Aldara curiga. Gadis berambut hitam panjang itu menatap ke arah El sekilas.
El ikutan menatap curiga ke arah Aldara, "Lo tau sesuatu kak?" tanya El balik.
Aldara refleks menggeleng, hampir saja ia melakukan kesalahan. Nada curiga darinya, bisa membuat El berfikir Aldara menyembunyikan sesuatu.
"Gue nggak tau apa - apa, makannya gue tanya," jawabnya jujur.
Jujur, memang sebenarnya ia tahu sedikit saja, dan itu mungkin bukan informasi yang cukup.
Aldara sendiri masih bingung dengan keluarganya sendiri. Dan dia sudah dari lama menyadari tingkah aneh dari nenek dan Pamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSSIE AND HER STORY
Teen FictionMereka pikir semuanya ada pada El gadis tomboy berparas cantik itu. Hidupnya lengkap. Lengkap dengan materi, Lengkap dengan otak cerdas, DAN yang paling penting, Lengkap dengan masalah. Orang - orang bilang hidupnya itu sempurna, mereka selalu bilan...