UPSET

148 18 0
                                    








"BABI LO, PENGEN DI CELUPIN KE WAJAN EMANG!" teriak El kesal sambil memukul lengan Alvian.

Di depannya alih - alih merasa kesakitan, Alvian malah tertawa puas. Puas karena bisa menjahili El.

Si gadis brutal, jika bersamanya. Ya karena Alvian ngeselin.

"Emang lo pikir gue mau ngapain tadi?" goda Alvian

"Ngasih gue duit 5 M, kenapa lo?" galak El. Alvian tertawa gemas sambil mencubit hidung El.

"Jangankan 5 M, semuanya gue kasih ke elo," ucap Alvian mencoba menggombal.

El mendelik ke arah Alvian yang membuat rambutnya berantakan. "Nggak usah, gue nggak mau lo jadi miskin! Nanti lo nanggung hidup gue dengan apa?" jawab El.

Alvian menaik turunkan alisnya, "Cie udah ngakuin--"

"Bacot! Gue tendang ya Vian!" potong El galak  yang membuat Alvian semakin mengeraskan tawanya. Dia masih sensitif bung.

"Aduh galak banget si bungsu," ucap Alvian di akhir tawanya. Ia menangkiup kedua pipi El.

El menggelengakan kepalanya keras sampai membuat tangan Alvian terlepas dari pipinya.

"Rasain nih pembalasan gue!" ucap El lantas balik mengacak rambut Alvian dengan penuh semangat. Berharap lelaki itu kesal, tapi malah tertegun tak karuan. Apa El mengacak terlalu keras sampai otaknya gelindingan?.

Alvian tertegun sebentar untuk menetralkan detak jantungnya yang menggila. Gadis ini memang berbahaya, tentu untuk jantungnya. Namun sesaat kemudia ia tersenyum jahil lantaran sebuah ide muncul di kepalanya. Ia lalu membekap El di ketiaknya sampai membuatnya susah bernafas.

El memukul - mukul lengan Alvian, "Lepas heh, susah nafas gue, ketek lo bau!"

Alvian terkekeh lantas mempererat dekapannya, "Nih azab buat orang yang suka fitnah, ketek gue wangi gini juga haha," ucapnya gemas.

El menarik nafas lantas mencoba tersenyum manis, semanis mungkin sampai Alvian bisa luluh.
"Lepas Vivian ku sayanggg," bujuk El dengan nada bicara semanis mungkin.

"Nggak mempan sorry ya bocah nakal," balas Alvian.

"Lepas nggak atau.."

"Atau apa?"

"Gue cium lo!"

Dan

Krik krik

El sedikit mendongak, ingin melihat wajah Alvian yang terdiam, dan apa itu di pipinya blush on?

"Astaga anak jaman sekarang, pacaran di tempat sembarangan," komentar seorang pejalan kaki yang seketika membuat Alvian melepaskan dekapannya dan El yang berdehem pelan.

Sangat memalukan memang.

Eh tapi memang mereka pacaran?.

Alvian melirik sekilas ke arah El, ia menahan tawa gelinya lantaran melihay wajah memerah milik El.

"Kenapa?" tanya El galak dengan mata memicing curiga.

ELSSIE AND HER STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang