PERJODOHAN

103 7 4
                                    




"Aku udah coba beramah - tamah sama dia."

Arion menatap wajah lawan bicaranya. "Siapa?"

Avira mengangkat pandangannya pada Arion.

"El, adik kesayangan kamu," jawab Avira ketus.

"Aku cuma mau minta maaf, tapi dianya yang nggak sopan, ngatain aku nggak sukalah sama dia, pokoknya adik kamu itu emang beneran nggak suka sama aku!" rengek Avira.

Ia meraih lengan Arion seraya menatapnya khawatir. "Banyak yang nggak suka sama hubungan kita, lalu bagaimana sekarang?" tanyanya khawatir.

Arion menghela nafas kecil seraya menggenggam tangan Avira lembut.

"Kita belum kehilangan kesempatan, El nggak akan jadi penghalang, dia memiliki pemikiran yang terbuka. Walaupun dia tidak suka, tapi yang terpenting baginya asal aku bahagia, dia pasti dukung, kita berusaha dulu ya," jelas Arion meyakinkan.

Avira menundukkan kepalanya. "Lalu bagaimana jika semuanya tidak berhas-"

"Ra please," potong Arion dengan wajah frustasi. Avira menatap Arion dengan wajah berkaca - kacanya.

Bisa tidak sehari saja Avira tidak mengucapkan kata pesimis yang menjatuhkan niat Arion? Bisa tidak gadis ini mendukungnya sesulit apapun keadaan mereka?

"Kamu bisa kan nggak bersikap terlalu pesimis? Kita udah sejauh ini, dan katakan bahwa kamu sanggup, aku butuh dukungan kamu saat ini, bukan kata itu yang aku butuh," mohon Arion yang membuat Avira terdiam cukup lama.

Arion menghela nafas pelan seraya mengusap air mata di pipi Avira. "Maaf," cicit Avira kecil.

Arion hanya tersenyum kecil tanpa membalas ucapan Avira.

"Nanti malam kamu jangan lupa," pesan Arion saat dirinya sampai di depan pagar rumah milik Avira.

Avira memoleh sebentar lalu mengangguk pelan. "Bagaimana aku bisa lupa."

Iya, bagaimana ia bisa lupa dengan nanti malam yang merupakan untuk pertama kalinya Arion akan mengajaknya menghadiri acara formal. Sekaligus membuktikan pada Rayyan bahwa dirinya juga pantas bersanding dengan Arion.

Arion hanya mengangguk seraya tersenyum senang. Ia melambaikan tangannya kecil, membalas lambaian tangan Avira.

Lelaki dengan kemeja kotak - kotak merah dengan dalaman kaos berwarna putih itu menghela nafas pelan.

Ia percaya pada kemampuan Avira. Gadis itu hanya butuh menyesuaikan diri dengan suasana, dan itu tidak akan sulit mengingat ia berasal dari keluarga berada.

Acara sejenis itu pasti pernah sesekali ia datangi.

Dan semoga nanti malam berjalan dengan lancar.

***

Kevin Antario.

Lelaki itu merupakan ayah kandung dari Avira Antario.

Aidan menghela nafas pelan seraya memijit keningnya yang terasa pusing. Kenapa Arion harus menjalin hubungan dengan gadis itu.

ELSSIE AND HER STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang