El dan ghost

414 44 0
                                    
























"Membangun sebuah pertemanan gunakannya kaca pembesar untuk melihat baik buruknya!. Tidak apa - apa tak mempunyai banyak teman, asalkan mereka orang yang benar - benar tulus."

        *******************

El mendudukkan dirinya di kursi taman tepat di depan lorong sepi misterius itu. Tidak ada tujuan lain ia duduk di sini.

Ia hanya ingin mencari ketenangan, karena hanya di sini tempat yang paling sepi.

Ia meluruskan pandangannya ke arah lorong, punggungnya ia sandarkan di sandaran kursi yang muat untuk dua orang itu.

Sesekali tangan putihnya mengibas - ibaskan buku tulis kosong yang baru saja ia beli di koperasi sekolah.

Otaknya memutar ingatan saat pertama kali ia di kenalkan dengan seluk beluk sekolah ini.

Sekolah favorite dengan segudang prestasi yang katanya selalu melahirkan calon - calon orang sukses.

Padahal menurut El, orang yang sukses itu adalah orang yang mau berusaha dan tidak bermalas malasan. Walapun sebagus apapun itu sekolahnya, kalau ia tidak mau berusaha, maka percuma saja.

Dan ada satu hal yang hampir saja ia lupakan. Cerita dari kakak kelas berperawakan gempal sambil melebih - lebihkan ekpresinya.

El tertawa kecil mengingat bagaimana cara kakak kelasnya itu memabawakan cerita horor dengan apiknya.

Dan dari semua hal mistis di ceritakan oleh kakak kelasnya itu. Ada satu hal yang selalu mengakar di ingatannya.

"Jangan ngelamun waktu ngelewati lorong lab kimia dan gudang bekas kelas itu, kalau lo nggak mau kesurupan penunggunya."

El merenung kecil, untuk sekedar melamun ia tidak pernah melamun jika melewati lorong kelas itu.

Ya setidaknya pantangan yang entah benar atau tidak benar itu sudah ia hindari.

Tetapi ia tidak bisa bernafas lega begitu saja, karena ada satu hal yang baru saja ia ingat ketika memasuki toilet dekat kelasnya.

"Jangan bernyanyi ketika melewati lorong itu!"

Dan dirinya kemarin baru saja bersiul dengan kerasnya.

Hanya bersiul bukan bernyanyi kan?.

Tetapi entah mematuhi atau tidak mematuhi semua pantangan sekalipun. Untuk anak yang di anugrahi kemampuan lebih seperti El, mematuhi atau tidak mematuhi akan tetap saja kena.

Whusshhh

Tubuh El menegang, suasana ini, suasana yang sama sebelum kejadian kemarin.

Griett

Tak tak

Suara itu, suara itu datang kema
bali di iringi dengan suasana dingin dan awan mendung yang tidak ia sadari kapan itu terjadi.

ELSSIE AND HER STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang