Pekatnya malam Metro Selatan kali ini, jauh lebih mencekam ketimbang bulan-bulan sebelumnya. Malam ini Gala pulang lebih larut dari jam biasanya. Selepas keluar dari pintu belakang dengan menyeret dua kantung besar sampah, Gala seperti sudah tak memiliki daya. Energinya habis terkuras karena sepanjang hari ini, ada promosi besar-besaran di restoran Mr. Kim. Untung lah, hari ini mungkin karean keuntungan yang dierima pria bertubuh tambun itu besar, ia berbaik hati membiarkan semua staff-nya untuk ikut makan apa yang dibuat di area dapur.
Saat Gala mencicipi, keningnya berkerut dalam. Rasa masakan yang dibuat Hanry selaku kepala koki di sini, masih kalah lezatnya dibanding masakan yang Dice buat. Apa kecanggihan di system yang Dice punya ini menyamai para koki handal?
Berjalan dengan langkah lunglai dengan Dice di sampingnya, berpendar biru cerah, turut serta menerangi langkah Gala. Tak ada yang bicara di antara mereka. Dice sesekali melirik tuannya yang kentara sekali gurat lelahnya. Beruntung besok jatahnya libur. Dice berharap tuannya bisa beristirahat dengan tenang, tak ada yang menganggunya meminta tolong terutama para tetangganya itu. Kadang Dice berpikir, Gala terlalu berbelas kasih. Beda dengan tuan yang sebelumnya.
"Dice," panggil Gala pelan.
"Ya, Tuan."
"Besok aku libur bekerja. Kau ... tak ingin melihat Metro Selatan?"
Dice cukup terkejut dengan pertanyaan Gala. Metro Selatan sudah sangat ia hapal di luar kepala. Setiap sudutnya pun Dice tau karena pengembaraannya mencari Gala membuatnya berkelana tergantung pembeli koleksi barang-barang antik. Dadu yang menjadi tempatnya kalau tak bersentuhan dengan sang pemilik, tak akan pernah berpendar seperti sekarang. Dice pun hanya bisa mengamati sudut kota Metro Selatan dari balik dadunya.
Tak seperti sekarang yang bebas.
"Ingin."
"Entah kenapa, Dice, aku merasa harus ke pusat kota."
Selama semingguan ini, sejak Gala memerintahkan dirinya untuk mencari keberadaan ibunya, Gala memang tak banyak bicara. sekadarnya saja. Tak pernah lagi menyinggung mengenai mimpi-mimpi anehnya. Walau Dice tau, apa yang terjadi di alam bawah sadar Gala. Memang ada kaitannya dengan Gala yang menggenggam dadu kala ia tertidur. Kilas-kilas memori masa lalu juga masa depan masih acak terbayang dan hadir di sana. Dice tak bisa mereset mengenai hal tersebut karena mempengaruhi cara kinerja otak terutama itu milik Gala.
Tapi saat Gala tak lagi menggenggam dadu selama tidur, Dice baru bisa menyusup kepingan puzzle untuk membuat Gala mulai bertindak dan berpikir, apa yang harus ia lakukan. Dengan kata lain, Dice menyetir Gala untuk memenuhi keinginannya. Ia tau, cara ini adalah kesalahan tapi Dice juga tak bisa mengorbankan banyak waktu terutama karena makin lama waktu yang ia punya makin tipis. Saat tanpa sengaja ia dibeli kolektor kaya raya di Metro Timur, bertahun-tahun menjadi pajangan di ruang kerjanya, di situ lah waktu banyak terbuang. Ia tak bisa bergerak ke mana-mana.
Banyak hal yang Dice susupi dalam tidur Gala. Ia tak ingin banyak bertanya karena takut menimbulkan kecurigaan. Perkiraan Dice ketika Gala terlecut untuk mengambil satu tindakan, dirinya bisa membangkitkan apa yang tersembunyi di dalam dirinya. Sama seperti saat ia mengucapkan dengan lancar mengenai keberadaan pistol di rak penyimpanan Dice yang pernah ia beritahu. Tuannya hapal dan tau persis letak senjata yang ia inginkan.
Dalam kondisi saat itu, Gala kesal juga marah. Dice bisa merasakan aura membunuh dari Gala yang tengah memburu Luke dengan cepatnya. Artinya, Dice hanya butuh satu moment yang tepat untuk membuka siapa diri Gala sebenarnya. Tak mungkin keturunan Horratio tak memiliki keistimewaan tersendiri. Dice yakin itu.
Juga ... keping memori di mana saat itu, di pusat Metro Selatan di mana Dice memberi banyak bisikan agar Bellamie segera pergi meninggalkan Gala. Di satu sisi, sebenarnya Dice tak ingin melakukan ini. Memisahkan Bellamie juga Gala karena tau, betapa Xavier mencintai mereka berdua. Tapi perintah Xavier adalah kemutlakan baginya. Jikalau Bellamie masih ada di sisi Gala, bukan hanya wanita itu yang terancam tapi Gala juga. Sementara Dice tau dan memahami, dasar dibentuknya dadu berikut Dice adalah membantu Horratio untuk memusnahkan Metro yang bermasalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DICE
Fantasy'Satu dadu meluncur, hidup kalian taruhannya.' Pendar itu nyata, senyata hidup Gala yang berantakan. Sendirian dan mengutuk siapa pun yang membuat dirinya ada di tengah kejamnya Metro. Hingga ia bertemu takdirnya. Di mana satu per satu mulai terlih...