DICE. 62

35 15 5
                                    

Bellamie bergidik ngeri di mana seluruh tubuhnya gemetara. Ledakan demi ledakan terdengar kuat dan dekat sekali dengannya. Pikirannya hanya tertuju pada Gala yang terakhir kali mereka berpisah, anaknya bilang akan segera pulang dan baik-baik saja. Tapi apa yang terjadi? Malah ia seperti dikejar musuh yang jauh lebih mengerikan ketimbang sebelumnya.

Akan tetapi, ia sedikit bernapas lega saat pelukan Alex sedikit berkurang jga suara ledakan itu tak terlalu nyaring terdengar. Alex segera keluar dari mobil bersama Seth. Bellamie diminta untuk tinggal namun ia tetap memperhatikan arah dua pria itu ke mana. Di mana satu demi satu para penghuni mobil lain pun keluar dan mengecek keadaan sekitar. Wajah asli mereka kentara sekali lega juga bingung. Sama seperti Bellamie yang tak habis pikir, apa yang sebenarnya terjadi ini. Di udara juga, sisa-sisa asap pekat juga puing-puing yang berjatuhan juga masih bisa terlihat jelas.

"Nyonya, Anda baik-baik saja?" tanya Jiro yang sigap menghampiri Bellamie. Membuat wanita itu terkesiap lalu tersenyum kecil. Dirapikan rambutnya yang agak berantakan.

"Iya, aku baik-baik saja. Terima kasih."

Jiro mengangguk pelan. Ia pun segera mengecek satu per satu pasukannya juga sekilas menyapa orang-orang yang dibawa Alexander Millian. Setidaknya dalam situasi sekarang ini, kerja sama dengan mereka sungguh membuat Jiro cukup kagum. Mereka benar-benar bisa segera menyesuaikan dan bisa mengiring mobil tuannya dengan segera.

"Ya Tuhan! Apa itu?" tanya Bellamie sembari menutup mulutnya yang menganga lebar. ia tak percaya atas apa yang dilihat di mana banyak bermunculan benda serupa kapal selam yang ... menerabas danau es?

Jiro segera mengikuti arah pandang Bellamie dan cukup terkejut juga. Di mana ia pun melihat tuannya bicara dengan cukup santai dengan Alexander dan ... penguasa Metro Selatan? Jiro pun segera memperhatikan dengan lekat pada kapal-kapal itu di mana lambing Metro Selatan tertera di sana. Tapi kenapa?

Belum habis rasa terkejut yang Jiro miliki, mungkin juga semua orang yang ada di sini, tiba-tiba muncul dari arah yang cukup jauh dari kapal selam milik Maverick dengan suara ledakan yang cukup kuat. Mereka langsung mengangkat senjata dan mengarahkan pada sosok yang baru datang ini. termasuk ia menyingkirkan sedikit Bellamie agar berlindung di belakangnya.

"Maafkan aku, Nyonya," kata Jiro sembari membidik sosok itu yang mengangkat peti putih di sampingnya.

Dan saat dibuka helm hitam yang melindungi kepalanya, Bellamie memekik girang. "GALA!!!"

Teriakannya juga yang membuat semua senjata yang mengarah pada Gala diturunkan dengan segera. Juga Seth yang ikut berlari menyongsong Gala yang tampak terengah ini.

"Apa yang terjadi, Nak?" tanya Bellamie dengan cepat menarik Gala dalam pelukannya. "Ya Tuhan! Aku pikir aku tak bisa bertemu denganmu lagi, Gala," kata Bellamie setengah terisak. Memeluk anaknya dengan erat. Ia sungguh ketakutan dan khawatir tak lagi bertemu dengan Gala sangat lah besar.

Gala tersenyum kecil, mencoba menenangkan ibunya. "Aku baik-baik saja, Bu. Selalu baik-baik saja. Ibu tak perlu mengkhawatirkanku."

"Dari mana kata-kata itu berasal, hah?!" Bellamie melepas pelukannya dengan cepat. Segera dipukulnya bahu Gala dengan kuat. "Di sini banyak tembakan, ledakan, juga astaga ... Ibu tak bisa membayangkan kenapa lagi-lagi harus mengalami ini."

Anaknya malah terkekeh? Ya Tuhan!!! Ingin sekali Bellamie menceramahinya tapi keburu Seth menengahi mereka.

"Kita masih punya banyak waktu untuk bertanya banyak hal, Bellamie." Seth tersenyum maklum dengan wajah heran dari Bellamie sekarang. "Dan kau ... apa yang sebenarnya terjadi?"

Gala memilih tak mengatakan apa-apa. Ia melepaskan diri dari ibunya segera di saat matanya menangkap banyak kapal selam yang muncul di permukaan. Ia pun berjalan cepat ke sana di mana Seth pun mengikuti geraknya dengan tatapan bingung. Juga Bellamie yang akhirnya mengikuti arah langkah Gala yang terkesan buru-buru.

DICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang