SESSION 2. PART 1

56 15 6
                                    


Black Mamba ternyata sudah menunggu tepat di arah kedatangan Gala di bibir pantai Kontinel. Pantai yang menurut Gala tak menawarkan keindahan selain tebing tinggi yang curam juga pasirnya yang agak menghitam. Bebatuan karang yang tersebar di beberapa sudut pantai juga terlihat sama tapi membuat keuntungan tersendiri bagi Metro Barat. Jarang ada yang menempuh jarak melalui pantai Kontinel selain letaknya yang sulit dijangkau, karang yang tersebar sampai ke wilayah aman untuk menggunakan kapal bermuatan besar, cukup jauh. Satu-satunya cara adalah menggunakan perahu yang lebih kecil namun juga tak kalah mengkhawatirkan di mana hiu putih berkeliaran di sekitarnya.

Benar-benar pantai ini mengerikan padahal saat mereka tiba, Gala masih ingat hari di mana ia membawa ayahnya ke sini. Sesuai dengan arahan yang selalu berpusing di kepalanya. Mungkin karena konsentrasinya tak ingin terpecah kala itu, membuat matanya tak terlalu memperhatikan bentuk dari pantai ini. Mereka justeru berkejaran dengan waktu untuk membangunkan Xavier Horratio.

Sepatu selancar itu sudah tak ia butuhkan. Hanya cukup menekan tombol yang ada di samping sepatu, maka boots itu kembali pada bentuk semula. Rambut Gala berkibaran karena angin pantai yang cukup kuat berembus. Kacamata yang ia kenakan sudah kembali menampilkan banyak hal seputaran pantai ini.

"Tampilan jarak untuk menggapai tujuan kita, Dice."

Layar itu kembali berganti dengan navigasi berwarna merah juga beberapa titik bahaya yang sudah dibuat oleh alat canggih ini untuk dihindari. Gala tak terlalu terkejut sekarang mengetahui betapa canggih dadu yang kini sudah terkalung sempurna di lehernya. Jikalau memang dadu ini memiliki kekuatan yang sangat besar, juga ada padanya, tak akan ia serahkan pada siapa pun. Namun hal itu bukan lantas membuatnya menjadi penerus sang ayah. Tidak. Rasanya juga itu sudah tak berarti mengingat Gideon sudah terkalahnya. Gala sendiri yakin kalau keempat pimpinan Metro sudah mulai menemukan jalan yang setidaknya, bisa satu tujuan; kedamaian.

Artinya ... Gala dan dadu juga Cathleen nantinya bisa hidup tanpa diganggu oleh mereka semua. Berkunjung selayaknya anak pada orang tuanya. Menikmati hamparan alam yang indah dari segala penjuru metro. Sesekali mungkin ia harus mencoba beberapa petualangan ektrim entah apa nantinya. Ia belum tau. Yang terpenting sekarang, tujuannya mencar Cathleen.

Ia menaiki Black Mamba dengan segera. Karena fitur tambahan yang ia sempurnakan tadi, membuat kapal selam itu terlihat lebih memiliki daya tarik di mata Gala. Hitam pada seluruh sisinya juga sengaja Gala ukir satu nama di sisi kanannya; Proximarry. Di mana itu pertanda property yang ia miliki adalah kepunyaannya. Gala menyeringai melihat hasta karyanya sendiri. Terkesan ... sombong.

"Terlalu lama bergaul dengan seorang Maverick Osmond kurasa," kekehnya pelan. Pintu Black Mamba tertutup sempurna begitu Gala menaiki kapal ini. Hal pertama yang ia ingat dan rasanya tak mungkin ia hapus kenangan itu adalah sosok Dice yang santai sekali memegang kemudi. Atau di belakangnya yang Gala yakin, bukan tanpa konsentrasi menghadapi banyak serangan saat di Teluk Avanthe.

"Bersabar lah sebentar lagi, Cathleen. Aku menjemputmu." Gala mulai menyalakan mesin kapal. Semua daya dan pendorong sudah siap dan ia pun tak mungkin lengah untuk menyiapkan beberapa senjata. Gala terbiasa ke mana pun dengan persiapan. Pengalaman mengajarkannya untuk menjadikan dirinya tak terlena atau lengah. Karena ia pun tak tau apa masih ada musuh yang lain selain dari Gideon yang menyebalkan itu.

Perlahan lambung Black Mamba mulai tenggelam dan dengan kecepatan yang masih rendah bersiap untuk meninggalkan bibir pantai. Satu hal yang harus Gala lakukan sekarang adalah mematikan system alarm yang Metro Barat miliki. Kalau sampai Kyler tau ada yang melintasi perbatasannya, bisa jadi pria itu mengetahui kepergian Gala kali ini. Pemuda itu bukan tak ingin mereka semua tau mengenai kondisinya. Tidak. Atau sekadar meminta bantuannya. Bukan seperti itu. Gala hanya ingin menjalankan misi ini sendirian.

DICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang