Gala segera mengecek laporan yang drone siluman itu beri. Semua hasil rekaman di kedalaman jurang itu sangat aneh. Seolah setelah tepian terjang ada tangga menurun yang cukup kokoh untuk dipijaki. Belum lagi ... ada ornament-ornament dinding yang membuat Gala mengerutkan kening. Tulisan-tulisan yang ia tak ketahui sebelumnya.
"Periksa," perintah Gala cepat di mana Dice yang ada di sampingnya ikut bekerja dengan cepatnya. Dice sendiri kebingungan karena tak pernah melihat tempat ini sebelumnya. Semua ukiran itu dicari asal usulnya. Dadu ini berasal dari ribuan tahun lalu pastinya menyimpan manuskrip lama serta tau mengenai arti-arti ukiran di sana. Penuh ketelitian Dice mulai mencari satu per satu hingga ...
"Ya Tuhan," lirihnya pelan.
"Dice?"
Dice tak menyahut apa-apa. Ia memilih segera membuka berkas-berkas lama mengenai banyaknya pelanggaran yang Kyler Lamont lakukan di Metro Barat. Semua arsip mengenai pelanggaran disimpan di file khusus yang Xavier simpan sebagai berkas tersendiri. Jikalau berhasil diberantas walau akar kepalanya masih ada, setidaknya pelanggaran itu bisa terhenti. Namun ... "Kenapa tidak ada?" Dice frustrasi sendiri.
"Apa yang tidak ada?" tanya Seth yang sejak tadi memperhatikan mereka berdua bekerja. Di dalam satu ruang kabin khusus di mana terhubung dengan layar utama di dekat kemudi. Mereka bukan tak ingin mendiskusikan di depan tapi rasanya akan konyol kalau melihat Gala bicara sendirian padahal tidak.
"Ayah tau ... pelanggaran berat Kyler di tahun 1310?"
Seth terdiam.
"Aku ingat saat itu Ayah juga terlibat membantu Tuan Xavier, kan? Tapi kenapa aku tak mengingat detail kejadiannya?"
Percakapan mereka tak dianggap sepele oleh Gala. Ia menyimak baik-baik apa yang nantinya ia dapatkan dari Seth yang terlihat gelisah. tak mungkin suara-suara dan titik koordinat itu muncul begitu saja di kepalanya tanpa sebab. Pasti ada sesuatu yang harus ia lakukan terutama terhadap tubuh ayahnya. Di mana sekarang makin lama makin menyusut seperti mumi yang kehabisan banyak lemak di antara lapisan kulit dan tulangnya.
Namun ... kebalikan dari semua organ vital di dalam tubuh Xavier yang masih tetap hidup walau lemah.
Rasanya itu adalah hal termustahil yang Gala tau dan alami sendiri. Itu lah kenapa peti putih itu tak ia biarkan terbuka karena sepertinya, di dalam peti, penyusutan tubuh Xavier cukup melambat ditambah suhu yang dibuat sedingin mungkin. Tapi bagaimana bisa? Gala tak habis pikir.
"Itu ... ayah lupa." Seth mengurut hidungnya pelan. "Ehm ... kurasa aku butuh secangkir kopi."
"Bisa kah Anda bicara, Tuan Seth Rafael?" tanya Gala pelan. Bola matanya berubah jingga. Mengerjap dengan gerak dramatis. Tatapannya menajam seiring detik yang berlalu. Ia keluarkan kalungnya yang ternyata dadu itu pun mengeluarkan jingga yang terang sekali. "Ada yang datang," bisiknya pelan. "Bersiap lah, Dice."
"Baik, Tuan."
"Dan kuharap Tuan Seth Rafael segera memberi tahuku apa yang sebenarnya disembunyikan."
Seth menghela napas panjang. "Kalau ada yang datang, bagaimana caraku berkisah, Gala?"
"Persingkat." Gala sudah berdiri. Dadu di dekatnya sudah melayang pelan. Dice pun mengikuti langkah Gala menuju ruang kendali di amna Maverick tampaknya sedikit terkejut atas apa yang muncul di radarnya. Sementara Alex terlihat sudah bersiap dengan pedangnya.
"Apa yang terjadi?" tanya Gala cepat, di mana Maverick hanya menunjuk pada radar.
"Cepat sekali ia bergerak dari arah jurang. Tapi ... cukup besar." Maverick cukup tertarik akan hal ini. "Rasanya aku ingin bermain-main."
KAMU SEDANG MEMBACA
DICE
Fantasy'Satu dadu meluncur, hidup kalian taruhannya.' Pendar itu nyata, senyata hidup Gala yang berantakan. Sendirian dan mengutuk siapa pun yang membuat dirinya ada di tengah kejamnya Metro. Hingga ia bertemu takdirnya. Di mana satu per satu mulai terlih...