DICE

DICE. 80

Bellamie menanti dengan sabar sampai Xavier terbangun yang katanya tak memerlukan waktu lama. Selama ini, harapannya bertemu dengan sang pria yang ... ia cintai? Entah lah. Bellamie kebingungan kini. Bukan karena pengaruh adanya Alex dalam lembar hidupnya di mana ada jeda kosong yang tak ditempati Xavier. Bukan. Tapi ...

Ada satu waktu di mana ia berpikir, apa gunanya seorang istri dalam hal ini, Bellamie, bagi seorang Xavier? Ia mencintai pria itu dengan ketulusan. Sungguh. Tak ada waktu yang tak ia gunakan untuk mencari dan memikirkan keadaan Xavier sampai pada batas ... ia menyerah. Namun asanya dilambung lagi tapi dengan banyak sekali pertanyaan juga ada sesak di mana ternyata selama ini ia dibohongi. Kenapa memangnya kalau pekerjaan seorang Xavier begitu dibenci penguasa? Yang dilakukan Xavier juga bukan perkara mudah. Dan penuh risiko di mana nyawanya bisa saja terancam tiap kali ia menjalankan tugasnya?

Ada kah bagian yang salah dari itu semua? Bellamie tak mengerti kenapa hal itu justeru disembunyikan Xavier. padahal ia bisa mencoba mengerti dan memahami seperti ini dibanding kalau ia akhirnya tau ... dari orang lain. Seth banyak bercerita padanya mengenai kiprah sang Horratio.

Bukan kah seharusnya itu bisa Bellamie jaga? Di mana kalau ada yang merendahkannya ia bisa mengangkat dagu dengan lantang? Tak peduli betapa banyak pukulan, makian, hinaan, juga mungkin saja penderitaan serta siksaan fisik akan ia terima selama pencarian Xavier. Atau malah ... ia berlari sejauh mungkin untuk melindungi diri dan anaknya. Hingga waktunya tepat.

Ia gamang. Sungguh. Namun kegundahan itu pun seiring dan sama besarnya dengan kegembiraan di hatinya. Akan ada waktu yang ia pergunakan untuk bertanya dan mendengar kisahnya secara langsung. Walau terdengar mengerikan tapi sepertinya memang itu lah hidup Xavier yang sebenarnya. Di mana dirinya memang memiliki tugas yang berbahaya. Sekali lagi, Bellamie menghela napas pelan.

Tangannya masih ia tautkan pada rangan Xavier yang permukaannya tak terlalu halus itu. Ia ingat betapa telapak tangan itu lah yang selalu melindunginya selama ada di rumah. Membantunya mengerjakan pekerjaan rumah di sela entah apa yang Xavier kerjakan di ruang kerjanya. Tak banyak bicara namun Bellamie memahami, kalau itu lah cara suaminya mencintai. Matanya terpejam kuat. Meminta maaf secara langsung adalah hal yang akan ia lakukan jika nanti Xavier tersadar.

Sesekali ada pelayan Kyler yang datang sekadar untuk memastikan perkembangan pada tubuh suaminya itu. Ia tak tau apa yang mereka lakukan dengan tubuh Xavier tapi melihat begitu banyak kabel juga kantung darah yang terpasang di lengan kanannya, Bellamie rasa mungkin semacam operasi besar? Tapi apa? Bellamie lantas mengingat luka apa yang ditimbulkan Alex pada tubuh suaminya namun dalam sekejapan mata pun ia tak melihat bekas itu ada. Bagaimana mungkin? Atau lah sebenarnya saat itu Xavier berhasil meloloskan diri? Lalu kembali terjadi perang di mana ia jatuh terperosok dan baru ditemukan setelah sekian lama oleh anaknya?

Ya Tuhan! Ia tak menyangka kalau suaminya itu mendapat desakan yang cukup kuat serta brutal dari pria yang ... tidak, tidak. Bellamie tak mau memaafkan Alex dengan mudahnya. Ia harus membayar semua yang telah dilakukan pada Xavier. Harus. Bellamie akan tuntut hal itu setelah semuanya selesai. Yang mana mungkin dan besar sekali harapan Bellamie, agar pertarungan itu usai. Apa yang sebenarnya merreka cari?

Kenapa selalu saja bicara mengenai dadu walau ia sudah dijelaskan oleh sang putra, juga ditunjukkan bagaimana benda itu berpendar jingga redup, dan sorot anaknya yang selalu berubah seiring dengan saat ia menggunakan benda itu, ia tetap tak bisa menjangkau pemikirannya. Karena sungguh, ia merasa tak masuk akal. Apa ada benda seajaib dan sehebat itu? Tapi rentetan tembakan, ledakan, juga pengejaran musuh itu masih terlalu nyata untuk ia singkirkan. Belum lagi bagaimana putranya menghalau banyak serangan juga tak mungkin ia lupakan di saat mereka terjatuh dari motor hitam di hutan Metro Utara.