Kembali ke ruang tamu, Taehyung terlihat kembali menghampiri mereka dengan langkah cepat dan wajah takut nya yang ketara sekali.
Tanpa permisi Taehyung mendudukkan diri nya di pangkuan Jungkook dan memeluk Jungkook erat. Bisa Jungkook dengar gadis nya terisak pelan dan leher nya juga terasa basah.
"Lo apa apaan sih, turun gak lo! Seenak nya banget lo duduk di pangkuan calon suami gue" Ujar Jennie terlihat menatap kesal ke arah Taehyung.
"Kenapa? Apa yang salah? Dia abang gue" balas Taehyung menatap Jennie nyalang dengan wajah sembab nya berderai air mata.
"Loh adek.. lo kenapa nangis?" Tanya Namjoon terkejut melihat wajah sembab sang adik.
Taehyung hanya membalas nya dengan gelengan kepala, dan setelah nya dia kembali menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Jungkook. Dengan sigap Jungkook mengusap lembut surai dan punggung Taehyung berusaha menenangkan.
"Kamu apa apaan sih Jungkook, kamu gak ngehargain aku sebagai calon istri kamu?" Ujar Jennie manatap memelas ke arah Jungkook yang tidak menatap nya sama sekali.
Jennie kesal dan dia dengan cepat mengambil tas milik nya kemudian berlalu begitu saja menuju pintu utama Mansion.
"Kalo begitu kami permisi, kita bicarakan lagi nanti setelah situasi nya kembali tenang" Ujar Tuan Kim dan setelah nya mereka segera berlalu menyusul Jennie.
Setelah tuan dan Nyonya Kim tidak terlihat, Sehun dan Baekhyun kembali mengalihkan atensi nya kepada sang putri dengan raut wajah khawatir mereka.
"Adek kenapa nangis sayang? Ayo Cerita sama daddy!" Ujar Sehun
"Iya sayang, adek kenapa?" Tanya Baekhyun benar benar khawatir.
"Gue mau ke kamar kak" gumam Taehyung lirih dan semakin memeluk Jungkook erat.
"Aku bawa adek ke kamar, biar nanti adek cerita setelah dia tenang" Ujar Jungkook dengan tatapan datar nya dan setelah nya dia beranjak menuju kamar Taehyung dengan Taehyung yang berada di gendongan nya masih sedikit terisak.
"Aku khawatir sama adek" Ujar Baekhyun masih menatap kepergian Jungkook dan Taehyung dengan wajah khawatir nya.
"Percaya sama aku, adek bakal baik baik aja" Ujar Sehun sembari membawa Sang istri ke pelukan nya.
"Appa.. Eomma.. karena besok Abang cuti, abang izin nginep di Mansion Seokjin. Boleh kan?"
"Tapi Tuan Nyonya Kim ada di Mansion kan?" Tanya Sehun
"Ada kok, justru mereka yang ngundang abang buat makan makan di sana"
"Yaudah iya, tapi abang hati hati yah dan jangan macem macem dulu sebelum menikah" peringat Baekhyun
"Iya Eomma gak akan kok. Kalo gitu abang siap siap dulu" setelah nya Namjoon berlalu menuju kamarnya untuk bersiap siap meninggalkan kedua orang tua nya yang masih menatap kepergian sang putra sulung.
"Aku takut Sehun.. aku takut kalo sampe Jungkook gak mau gimana? Wanita itu pasti akan membongkar rahasia kita"
"Kamu jangan berpikir macam macam, percaya sama aku kalo itu semua gak akan terjadi"
"Tapi aku takut, perasaan aku gak enak sayang. Aku takut adek sama abang tau dan berakhir membenci kita"
"Sssttt.. percaya aja sama aku, semua itu gak akan terjadi. Dan anak anak gak akan tau rahasia kita sampai kapan pun"
"Semoga aja"
"Semoga dia berhasil sabotase mobil Jennie" batin Sehun yang memang sebelum nya sudah menyuruh laki laki yang selama ini bekerja sama dengan nya untuk menyabotase mobil Jennie.
Beralih ke kamar Taehyung, gadis itu masih saja nyaman di pangkuan Jungkook dan semakin memeluk erat laki laki itu.
"Udah lepas, lo tidur gih sono" ketus Jungkook
Mendengar nada bicara Jungkook yang ketus, Taehyung langsung melepas pelukan nya dan menatap tak percaya ke arah Jungkook yang terlihat menatap nya tanpa ekspresi.
"Apa dia marah gara gara gue kerjain pagi tadi?" Batin Taehyung.
"Awas turun, gue ngantuk"
Maka tanpa mengatakan apapun lagi, Taehyung segera turun dari pangkuan Jungkook dan langsung berjalan menuju kasur queensize nya dan menyelimuti seluruh tubuhnya.
Jungkook diam diam kembali tersenyum tipis melihat tingkah gadis cantik nya. Maka dengan perlahan Jungkook beranjak dan berjalan menuju pintu untuk mengunci pintu kamar Taehyung. Setelah nya dia kembali berbalik menuju kasur Taehyung, tanpa permisi merebahkan tubuh nya di samping Taehyung, ikut masuk kedalam selimut dan memeluk erat gadis itu dari belakang.
"Aku emang kesel dan marah sama kamu, tapi aku gak bisa marah lama lama sama kesayangan aku ini. Kenapa nangis hm? Kamu belum cerita sama aku" gumam Jungkook pelan dengan mata terpejam nya dan tangan nya yang sudah mulai masuk kedalam kaos oversize Taehyung mengelus perut rata gadis itu.
"Tadi dia dateng lagi, dan dia berusaha lecehin gue lagi. Gue bener bener takut sama dia"
Jungkook mengeraskan rahang nya dan dengan pelan mencoba membalik posisi Taehyung yang membelakangi nya agar menatap ke arah nya.
"Apa aku boleh lakuin sesuatu sama dia?" Tanya Jungkook dengan wajah penuh amarah nya.
"Tapi gue takut lo kenapa kenapa, dan lagipula gak mungkin kan lo tega sakitin kakak lo sendiri?"
"Aku gak peduli, siapa pun dia kalo dia berani ganggu kamu. Aku gak akan tinggal diam"
"Terserah lo, tapi gue gak terima kalo lo sampe bener bener nikah sama jalang itu kak" rengek Taehyung
"Bahkan rencana gue buat nyabotase mobil Jennie gagal gara gara cowok gila itu" lanjut Taehyung ketika mengingat rencana jahat nya.
"Kamu gak usah khawatir, udah beberapa kali aku bilang kalo yang aku mau cuma kamu sayang. Cuma Kim Taehyung" Ujar Jungkook sembari mengusap sisa air mata Taehyung kemudian mengusap lembut pipi gadis itu.
"Aku yakin hidup jalang itu gak akan lama lagi" Ujar Jungkook yakin dan Taehyung hanya mengangguk kecil. Dia percaya dengan Jungkook.
"Udah gak usah mikir aneh aneh, lebih baik sekarang kamu tanggung jawab" lanjut Jungkook yang kini mulai mengukung Taehyung dan menatap gadis itu dengan seringai tipis nya.
"Ta--tanggung jawab apa? Emang gue ngapain?" Gugup Taehyung
"Kamu lupa kejadian pagi tadi hm?" Bisik Jungkook tepat di telinga Taehyung kemudian mulai memberikan kecupan kecupan singkat di telinga dan leher Taehyung.
"Inget! Kita adek kakak" Ujar Taehyung yang berusaha mengingatkan Jungkook.
"I don't care, yang aku inginkan sekarang cuma kamu" bisik Jungkook lagi.
Dan tanpa menjawab perkataan Jungkook lagi, Taehyung langsung mengalungkan tangan nya ke leher Jungkook kemudian menarik pelan tengkuk Jungkook sehingga bibir mereka menempel dan setelah beberapa detik mereka mulai saling melumat.
Ciuman kedua nya semakin menuntut, apalagi tangan nakal kedua nya yang sudah berkeliaran kemana mana membuat tubuh mereka semakin bergairah.
"Aku mau kamu, apa boleh?" Tanya Jungkook dengan wajah memelas nya menahan bagian selatan nya yang sudah kembali menegang.
Gimana? Apa boleh?🤭
Btw udah ketebak belum siapa? Clue nya udah jelas banget loh..Thank you for reading and providing support.. see u👋💜
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kookv Story Collection
FanfictionThis is just fanfiction, don't hate me! This is short story! Happy reading💜