Hari sudah mulai sore dan Mereka masih saja betah berada di Mansion Jeon. Namjoon yang awal nya biasa biasa saja, kini mulai menyadari sesuatu kemudian menatap Jungkook lekat.
"Adek gak bisa jalan, dan ada ruam merah di leher Adek. Jangan bilang kalo Jungkook lakuin itu ke adek?" Batin Namjoon yang kini membelalakkan mata nya terkejut.
"Ikut gue!" Ujar Namjoon, lantas menarik Jungkook ke arah dapur.
"Ada apaan sih lu bang main tarik tarik aja" ketus Jungkook
"Lo pake pengaman kan?" Mata Namjoon kembali membola ketika melihat sang adik menggeleng dengan wajah santai nya.
"Lo gila kook? Kalo adek hamil gimana? Lo mau di amuk sama Appa?" Namjoon benar benar tak habis pikir dengan sang adik. Bagaimana dia bisa sesantai itu.
"Gue gak takut, dan gue yakin Appa sama Eomma Baek gak akan hidup lebih lama lagi di dunia ini. Jadi apa yang harus gue takutin?"
"Apa maksud lo?" Tanya Namjoon menatap bingung ke arah Jungkook.
Lantas Jungkook membisikkan sesuatu kepada sang kakak. Dia tidak peduli jika sang kakak tidak mempercayai nya, setidak nya dia sudah memberitahu sang kakak.
"Kalo lo gak percaya, lo bisa buktiin sendiri dengan cara ikutin dia kemana pun dia pergi. Karena gue sempet bilang kalo Appa sama dia bakal ketemu di suatu tempat" setelah mengatakan itu, Jungkook kembali berlalu menuju ruang keluarga. Namun dia di buat terkejut karena gadis nya tidak ada disana.
"Dimana Taehyung?" Tanya Jungkook kepada Seokjin.
"Tadi dia pergi ke halaman belakang Mansion bareng Jimin" setelah tau kemana kekasih nya pergi, Jungkook segera berlari menuju halaman belakang untuk menyusul kekasih nya.
"Kaya nya gue harus singkirin si Jeon lebih dulu. Gara gara kehadiran dia gue jadi susah buat sekedar deketin Taehyung" batin nya mencoba memikirkan cara untuk menghabisi Jungkook.
"Kalo bisa langsung ketiga nya, kenapa harus satu persatu. Itu akan mempercepat rencana gue buat bisa bawa kabur Taehyung lagi. Maafin aku sayang , tapi Mommy kamu juga akan menjadi salah satu penghalang besar buat aku bisa dapetin kamu lagi" batin nya dengan seringai tipis terpatri di bibir nya. Dia tau apa yang harus dia lakukan untuk menyingkirkan, Jungkook, Sehun dan Baekhyun.
Beralih ke halaman belakang Mansion, bisa Jungkook lihat di sebuah bangku taman Mansion nya Jimin terlihat tengah berbicara dengan gadis nya.
"Jauhin Yoongi! Masih banyak cowok tulus yang mau sama lo Jim. Gue bilang kaya gini bukan karena gue pengen rebut Yoongi dari lo, tapi gue gak mau lo sakit hati dan cuma di jadiin pelampiasan sama cowok gila itu"
"Gue minta maaf atas nama Yoongi sama lo, maaf karena gue baru tau sekarang tentang obses dia selama ini ke lo" Ujar Jimin dengan wajah bersalah nya menatap Taehyung.
"Lo gak salah Jim, gue juga gak papa. Yang penting sekarang lo yang harus jauhin cowok gila itu, gue takut lo malah jadi sasaran dia Jim. Gue gak mau lo kenapa kenapa"
"Tapi gue sayang sama Yoongi, 3 Tahun bukan waktu yang sebentar"
"Tapi dia gak baik buat siapapun termasuk lo. Dia gila Jim, gara gara dia gue jadi punya trauma"
"Gue sebagai temen lo gak mau liat lo kenapa kenapa, gue sayang sama lo Jim" lanjut Taehyung sembari memeluk Jimin yang sedari tadi terus menunduk.
"Taehyung bener, gue harus secepatnya jauhin Yoongi. Semalam aja dia udah mulai berani bentak dan pukul gue tanpa alasan, gimana kedepan nya kalo gue terus lanjutin hubungan gue sama dia" batin Jimin yang merasa jika perkataan teman nya itu benar.
"Lo tenang aja Tae, gue gak akan biarin Yoongi jahatin lo. Thanks karena udah sadarin gue buat keluar dari hubungan toxic ini"
"Sama sama, lo lebih dari seorang temen bagi gue. Lo sahabat gue sekaligus kakak bagi gue sama seperti kak Seokjin. Gue gak mungkin tega dan diem aja liat lo di sakitin sama siapapun itu"
"Aku rasa pelukan nya udah cukup" Ujar Jungkook yang tiba tiba menghampiri kedua gadis itu sembari melepas paksa pelukan Jimin dan Taehyung.
"Biasa aja bisa gak? Sakit tangan gue" ketus Jimin sembari mengusap kasar air mata nya.
"Aku gak suka liat kamu peluk peluk orang lain selain aku" rajuk Jungkook menatap Taehyung kesal dan mengabaikan perkataan Jimin.
"Serius lo cemburu sama gue? Gue juga cewek Jeon yaampun.. gak mungkin gue rebut Taehyung dari lo" Ujar Jimin menatap tak percaya ke arah Jungkook.
"Jimin temen aku dan kamu tau sendiri kalo dia cewek tulen asli, masa kamu cemburu""Pokok nya aku cemburu, cuma aku yang boleh peluk peluk kamu"
"Bener bener gila ni cowok" gumam Jimin benar benar tak habis pikir dengan Jungkook.
"Kalo gitu gue masuk duluan, sekali lagi makasih karena udah sadarin gue" lanjut Jimin kali ini menatap Taehyung dengan senyum tipis nya. Dan hanya di balas anggukkan kecil oleh Taehyung.
"Apa masih sakit? Tadi kamu jalan kesini sendiri?" Tanya Jungkook.
"Hm..kalo aku nolak, nanti yang ada mereka semua curiga"
"Kak Namjoon bukan curiga lagi, dia bahkan udah tau kalo kita lakuin itu semalem"
"Kamu serius? Terus gimana reaksi dia? Apa dia marah? Gimana kalo kak Namjoon bilang sama Mommy daddy? Terus mereka pisahin kita? Gimana?"
"Gak mungkin! Percaya sama ku. Sekarang kita masuk, sebetar lagi kaya nya ujan deh" Ujar Jungkook ketika melihat langit yang awal nya cerah berubah mendung.
Saat memasuki ruang keluarga, bertepatan dengan itu terlihat Yoongi juga baru saja datang dari arah pintu utama Mansion.
"Dari mana kamu?" Tanya Jimin saat Yoongi sudah mendudukkan diri nya kembali di samping Jimin.
"Dari depan bentar ngambil ini dari mobil" Ujar Yoongi sembari menunjukkan sebuah rokok elektrik di tangan nya.
"Oh iya Joon, Kook. Tadi barusan Appa hubungin gue dan dia bilang malam nanti mereka mau adain acara makan malam sebagai perayaan proyek baru mereka. Appa ngundang kalian semua. Jangan lupa bilangin sama Om sama tante" Ujar Yoongi
"Oke! Nanti gue bilangin sama Appa" balas Namjoon
"Kaya nya gue harus pergi, appa tiba tiba nyuruh gue ke perusahaan"
"Kamu mau ikut aku pulang sekarang atau nanti aku jemput lagi?" Lanjut Yoongi menatap kekasih nya Park Jimin.
"Kamu pergi aja, biar nanti aku pulang nebeng bareng Seokjin atau gak nebeng si kiming sama si Kuda"
"Oh yaudah, kalo gitu aku duluan" Ujar Yoongi sembari mengecup singkat kening Jimin.
"Gue duluan, jangan lupa dateng nanti malam" Ujar Yoongi lagi berpamitan kepada semua temannya, namun tatapan nya tertuju ke arah gadis cantik yang sedari tadi selalu membuang muka ketika tak sengaja bertatapan dengan nya.
"Sebentar lagi sayang" Batin Yoongi menyeringai tipis. Dia yakin rencana nya tidak akan gagal. Dan setelah nya, hanya dia yang bisa memiliki Taehyung. Bagaimana dengan Park Jimin, dia tidak terlalu peduli karena sedari dulu yang dia mau hanya gadis Kim itu.
"Jangan pergi, perasaan aku gak enak" bisik Taehyung kepada Jungkook
"Iya sayang" balas Jungkook sembari mengusap lembut tangan Taehyung berusaha menenangkan gadis nya.
"Kaya nya gue tau apa rencana lo Min Yoongi, dan gue gak akan semudah itu buat lo singkirin" batin Jungkook dengan seringai tipis terpatri di bibir nya.
Thank you for reading and providing support.. see u👋💜
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kookv Story Collection
FanfictionThis is just fanfiction, don't hate me! This is short story! Happy reading💜