21

282 50 2
                                    

"Kami akan sangat menantikan kerja sama kita...."


S.Coups mengulurkan tangan kanannya, menjabat tangan kanan dari perwakilan YSL yang lebih dulu melakukannya.


"Tolong jaga Jeonghan kami....." balas S.Coups.


"Tentu saja..... Jeonghan sangat cocok dengan image yang diinginkan oleh pemilik brand ini. Kami justru akan sangat kelabakan untuk mencari Jeonghan apabila kesepakatan pada hari ini tidak tercapai...."


S.Coups mengucapkan terima kasih atas pujian yang ditujukan kepada teman seumurannya itu. Berbeda jauh dengan S.Coups yang tersenyum lepas, karena agensi juga akan mendapatkan bagian dari kontrak eksklusif Jeonghan dengan merek asal Perancis tersebut, orang yang sejak tadi disebutkan namanya justru menampakkan wajah masam. Dia hanya tersenyum seadanya ketika pertemuan usai dan para perwakilan YSL undur diri terlebih dahulu dan menyisakan S.Coups, Jeonghan, Do Hyun dan juga Jia Li di dalam ruang rapat agensi.


"Kenapa dengan wajahmu ? Kontrak eksklusifmu berhasil diperpanjang, tapi kau sepertinya merasa tidak senang sama sekali....." S.Coups langsung menegur Jeonghan ketika hanya tersisa mereka berempat di sana.


"Senanglah..... Siapa yang tidak senang dengan nilai kontrak yang mereka tawarkan ? Jumlahnya tiga kali lipat dari kontrakku sebelumnya..... Aku bisa membeli satu unit rumah di Gangnam dengan semua uang itu..." ujar Jeonghan.


Salah satu alis lebat S.Coups terangkat naik.


"Terus, apa masalahnya ?"


Jeonghan mengulum bibirnya. Menahan diri untuk tidak mengatakan hal yang sejak tadi mengganjal di dalam hati. Dia hanya memandangi Do Hyun dan Jia Li yang tampak sedang membereskan ruang rapat sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya.


"Dasar aneh....." cibir S.Coups.


Jeonghan langsung mendelik tajam ke arah S.Coups. Tapi untungnya, koneksi antara mereka berdua sedang baik-baik saja. Karena setelah mengatakan hal itu, S.Coups menyuruh Do Hyun dan Jia Li untuk meninggalkan mereka berdua di ruang rapat.


"Do Hyun-ah....." panggil S.Coups. Yang dipanggil langsung mengalihkan atensinya pada S.Coups.


"Nde, Daepyonim...."


"Jemput Vernon di apartementnya. Tidak usah menunggu Jeje. Dia akan menyusul langsung ke tempat pertemuan kalian....." perintah S.Coups.


"Nde......" Do Hyun mengangguk patuh lalu segera bergerak untuk melaksanakan perintah S.Coups.



"Dan Jia-ssi....." Atensi S.Coups kini beralih ke arah Jia Li.


"Bantu Do Hyun untuk mengurus semua dokumen kontraknya. Jika pihak YSL sudah mengirimkan jadwal untuk Jeonghan, segera teruskan padaku dan Jeje...."


"Oppa tidak makan siang ? Ini sudah hampir jam istirahat....."


Jeonghan menggeram pelan. Bukannya merespon tugas dari S.Coups, Jia Li justru menanyakan hal yang lain.


"Aku akan makan siang dengan Jeonghan...."


"Boleh aku ikut makan siang bersama kalian ? Aku ingin bisa lebih dekat dengan Jeonghan Oppa...."


Jeonghan memejamkan kedua matanya lalu berdesis pelan.


Sementara S.Coups juga tidak berniat untuk mengiyakan permintaan Jia Li. Dia ingin makan siang dengan sang kekasih. Kehadiran Renjun adalah pengecualian. Sudah cukup Jeonghan yang menjadi pengganggu kencannya kali ini. Dia sedang tidak ingin menambah pengganggu yang lain.


What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang