Setelah urusannya selesai, S.Coups mengambil penerbangan paling pagi dari Jepang untuk kembali ke Seoul. Meski itu berarti bahwa dia harus berangkat dari resort sebelum matahari terbit, tepatnya tiga jam sebelumnya. Wajah S.Coups terlihat lebih menyeramkan dari biasanya. Tidak ada yang berani mengajak pria itu bicara.Bahkan termasuk Woozi.
Hanya Woozi, Do Hyun dan manajer Woozi yang ikut pulang dengan S.Coups. Jia Li tidak ikut pulang bersama dengan mereka. Dari Do Hyun Woozi mengetahui bahwa kakek Jia Li meminta supaya cucunya itu menghabiskan tiga hari lagi di Jepang dan S.Coups memakluminya.
Terpisah beberapa langkah, Woozi mengekori S.Coups berjalan menyusuri terminal keberangkatan internasional bandara Haneda yang masih terlihat lengang. Beberapa tenant luxury brand yang lazim berada di tiap-tiap terminal belum semuanya buka. Demikian juga dengan kafe dan bakery yang menjual menu sarapan pagi. Meski perutnya meronta minta diisi karena sejak semalam Woozi terlalu sibuk menjadi juru bicara dadakan bagi S.Coups, Wonwoo dan Jeje, namun melihat situasi dan kondisinya sekarang, Woozi hanya berharap semoga inflight meal yang nanti akan dia nikmati sesuai dengan seleranya.
"Hyung....."
Bisikan di telinganya membuat Woozi memelankan langkah. Pelakunya adalah Woo Seok, manajer Woozi.
Woozi memalingkan wajahnya ke samping. Wajah pucat dan lelah Woo Seok menyambutnya.
"Apa kita tidak bisa berhenti di salah satu coffee shop ? Penerbangan kita masih empat puluh lima menit lagi..."
Woozi menarik napas panjang. Pandangannya kembalu terarah ke punggung S.Coups yang berjalan lurus tanpa mengindahkan apapun. Mereka sudah melewati tiga executive lounge yang ada di terminal tersebut, namun pria itu sama sekali tidak menunjukkan niat bahwa dia akan membelokkan langkah kakinya untuk masuk ke dalam salah satu lounge tersebut.
"Aku juga lapar dan butuh kafein segera.... Tapi Coups Hyung sepertinya tidak tertarik...." jawab Woozi.
"Apa Hyung ingin aku belikan sesuatu ?"
Tidak hanya lapar, Woozi juga mengantuk. Sepanjang malam dia menjawab panggilan telepon dari para anggotanya kecuali Jeonghan, anggota Ilichil, anak-anak Dream serta kolega-koleganya yang lain perihal berita tentang Wonwoo. Namun, dibandingkan dirinya, kondisi S.Coups pasti lebih buruk. Woozi yakin, Hyungnya itu sama sekali belum memejamkan mata untuk beristirahat.
Dia harus tahu diri dan memaklumi.
Woozi menarik napas panjang sekali lagi sebelum memberikan keputusannya kepada Woo Seok.
"Tidak usah, Woo Seok-ah.... Aku akan makan di pesawat saja nanti...."
🍒🍒🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
ФанфикTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...