Malam itu, suasana di lantai teratas hotel mewah di Seoul terasa berbeda. Para anggota Seventeen melangkah masuk ke dalam ruang VIP dengan perasaan campur aduk. Ada rasa gugup, penasaran, dan ketegangan yang tidak bisa disembunyikan, terutama bagi mereka yang belum pernah bertemu dengan Edward Wang, sosok misterius yang kini menjadi salah satu figur penting dalam hidup Jeje.
S.Coups, sebagai pemimpin, berjalan di depan. Langkahnya mantap, meskipun ada segurat keraguan yang sulit ia sembunyikan. Begitu pintu terbuka, Edward berdiri menyambut mereka. Sosoknya tegap, dengan senyuman tenang yang menenangkan sekaligus memberi tekanan tak kasatmata.
"Selamat malam, semuanya," sapa Edward dengan nada ramah, mengangguk ringan kepada setiap anggota yang masuk. Ia menjabat tangan mereka satu per satu, memberikan perhatian seolah sudah mengenal mereka lama.
Ketika sampai pada Woozi, Edward sedikit menahan jabatannya. "Kau pasti Woozi. Saya banyak mendengar tentang karyamu. Proses kreatifmu luar biasa," katanya, membuat Woozi tersipu.
"Terima kasih, Tuan Wang," jawab Woozi sopan, sambil membungkuk hormat.
Edward tersenyum tipis, lalu beralih ke Hoshi. "Dan kau Hoshi. Penampilan grup ini selalu memukau. Saya yakin itu semua hasil kerja kerasmu."
Hoshi menggaruk belakang kepalanya dengan malu-malu. "Ah, itu kerja tim, Tuan," katanya dengan senyum canggung.
Edward mengangguk. "Tentu saja, tapi peran pemimpin dalam bidang itu sangat penting."
Setelah semua anggota duduk, suasana menjadi lebih santai. Percakapan ringan terjadi sambil menunggu makanan dihidangkan. Edward melontarkan beberapa pertanyaan tentang album baru mereka, yang dijawab dengan detail oleh S.Coups. Ia juga memberikan perhatian lebih pada Woozi, bertanya tentang proses penciptaan lagu, dan memuji kedalaman musik yang mereka hasilkan.
Ketika makanan datang, mereka semua mulai makan dengan lahap. Edward, yang tampak memperhatikan satu per satu anggota, sesekali bertanya, "Apakah makanannya sesuai dengan selera kalian? Jika tidak, silakan pesan yang lain."
Beberapa anggota, seperti Vernon, Dino dan Dokyeom, yang merasa canggung dengan suasana formal, hanya tersenyum sopan dan mengangguk. Namun, semuanya berubah saat makan selesai. Edward tiba-tiba meletakkan garpunya dan menatap mereka dengan serius.
"Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan," katanya, suaranya berubah lebih tegas. Semua anggota berhenti bicara, fokus sepenuhnya padanya.
Edward memulai dengan ucapan terima kasih. "Atas nama keluarga Joseph Tang, aku ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kalian telah menjaga, menyayangi, dan melindungi Jeje selama ini. Saya tahu itu bukan tugas yang mudah, terutama mengingat masa-masa sulit yang dia alami."
Kalimat itu membuat suasana menjadi berat. S.Coups menundukkan kepalanya, merasa semua ucapan Edward seperti batu yang menghantam hatinya. Di sisi lain, Jeonghan, Joshua, Wonwoo, dan Woozi saling melemparkan senyum tipis. Mereka tahu bagaimana hancurnya Jeje beberapa waktu belakangan ini. Kemunculan Jia Li seperti memporak-porandakan hidup Jeje yang damai usai huru-hara pemecatannya dari SM dan penculikan dirinya di LA dulu.
Namun, suasana semakin intens ketika Edward melanjutkan.
"Saya juga ingin meminta maaf atas kekacauan yang disebabkan oleh Jia Li. Sebagai kuasa hukum Tang Corp, Saya berjanji akan menyelesaikan semua masalah yang berkaitan dengan investasi perusahaan di agensi kalian. Investasi akan tetap dilanjutkan dengan nama Jennifer, yang akan segera berubah namanya menjadi Jennifer Tang"

KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
FanficTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...