"BRENGSEK !!! KEPARAT !!! SIALAN !!!!"
S.Coups tidak berhenti memaki setelah Hyubin menyampaikan laporan soal berita Wonwoo yang sedang trending saat ini. Beberapa komentar yang di-highlight oleh Hyubin sudah mengarah kepada sosok Jeje sebagai wanita yang dirangkul oleh Wonwoo. Foto-foto lama saat Jeje tertangkap kamera ketika menjalankan tugas sebagai manajer Dream maupun manajer utama proyek All Good pun bermunculan. Membuat pemberitaan yang masih bergulir bertambah besar bak bola salju, terutama karena belum ada klarifikasi dari pihak Wonwoo maupun pihak label Seventeen.
"Kita harus segera mengeluarkan pernyataan resmi, Sajangnim....." Hyubin mengeluarkan saran profesionalnya. S.Coups mengerang pelan. Isi kepalanya benar-benar kacau sekarang. Mengeluarkan pernyataan resmi di saat dia sendiri tidak tahu kebenarannya adalah tindakan blunder yang tidak mau dia lakukan.
Terlebih, dia masih berharap kalau Wonwoo bisa membuktikan semua ceritanya.
"Sajangnim......" Hyubin menunggu jawaban dari S.Coups.
"Sampaikan saja kalau kita masih menyelidiki kebenaran dari berita tersebut....." putus S.Coups. Hyubin mengangguk patuh lalu segera keluar dari ruangan S.Coups untuk melakukan pekerjaannya.
Sepeninggal Hyubin, S.Coups meremat rambutnya sekuat tenaga, menyalurkan berbagai emosi yang saat ini memenuhi hati dan pikirannya.
Wajah Jeje kembali membayang di ingatannya. Sesungguhnya, ketika dia mendengar cerita Wonwoo, S.Coups langsung ingin meraih Jeje yang bersembunyi di balik punggung Woozi. Dia ingin memeluk erat kekasihnya itu. Namun, suara-suara lain di dalam kepalanya mencegah S.Coups melakukan hal tersebut. Berbagai prasangka yang silih berganti menyambangi pikirannya sepanjang dia tidak bisa menghubungi baik Jeje maupun Wonwoo membuat dia tidak bisa mempercayai keduanya.
Terutama ketika jalan cerita yang disampaikan oleh Wonwoo terlalu rapih untuk dikategorikan sebagai sebuah kebetulan semata.
S.Coups tidak pernah percaya dengan yang namanya kebetulan. Hidup yang mengajarkan hal itu kepadanya.
🍒🍒🍒
Wonwoo yang sedang tertidur di atas sofa mengangkat kepalanya ketika dia merasakan seseorang menggoyang bahunya. Dia pikir Jeje atau Woozi yang membangunkan dirinya, akan tetapi ketika dia selesai mengenakan kaca mata, wajah kuyu dan lelah milik Joshua yang tertangkap oleh kedua netranya.
"Hyung....." sapa Wonwoo dengan suara serak.
Joshua tersenyum tipis. Seperti cerita Woozi kepadanya ketika dia baru saja mendarat di Seoul, Wonwoo sama sekali tidak meninggalkan Jeje barang sedetik pun. Tindakan yang justru menurut Joshua sangat gegabah mengingat bagaimana temperamennya seorang Choi Seungcheol.
"Hyung langsung pulang setelah jadwal Hyung selesai....." jelas Joshua ketika mereka berdua sudah saling berhadapan. Dia lalu menolehkan kepalanya ke belakang, melewati punggungnya. "Bagaimana keadaan Noonaku ?"
"Hyung sudah tahu ceritanya ?" tanya Wonwoo langsung.
Joshua mengangguk pelan.
"Woozi sudah menceritakan garis besarnya. Jeonghan juga sepertinya mengirimkan pesan yang panjang soal masalah kalian berdua, tapi Hyung belum sempat membacanya. Kita bicarakan lengkapnya nanti saja..... Hyung sekarang hanya ingin tahu bagaimana kondisi Jeje Noona...."
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
FanfictionTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...