Menepati janjinya pada Jeje, S.Coups benar-benar meluangkan waktunya untuk mengantarkan Jeje menemani Renjun di terapi pertamanya. Mereka menyempatkan diri untuk sarapan bersama sebelum S.Coups menurunkan Jeje di parkiran basement rumah sakit.
"Aku jemput jam berapa nanti ?" tanya S.Coups sambil membantu Jeje melepaskan sabuk pengaman yang melilit tubuhnya.
"Tidak perlu menjemputku....."
Klik !!!!
Suara pengait sabuk pengaman yang terbuka menjeda percakapan Jeje dan S.Coups sejenak. Keduanya lantas bertatapan karena S.Coups belum menggeser posisi tubuhnya. Dan Jeje tidak keberatan karena harum aroma parfum S.Coups yang menggelitik indera penciuman Jeje membuat perempuan itu betah berlama-lama di posisi mereka sekarang.
"Kan aku sudah bilang, kamu itu prioritasku, Baby...."
"Kamu juga harus tetap memprioritaskan anggotamu, Cheol-ah.... Do Hyung bilang pagi ini pihak YSL ingin bertemu denganmu untuk membahas kelanjutan kontrak Jeonghan...."ujar Jeje. Setiap pagi, asisten S.Coups itu memang mengirimkan jadwal S.Coups pada Jeje. S.Coups sendiri yang memerintahkannya. Sebaliknya, jadwal Jeje sepanjang hari juga dikirimkan kepada S.Coups setiap pagi.
S.Coups berdecak pelan.
"Kalau urusan kontrak Jeonghan di YSL sebenarnya bisa diurus sendiri oleh si tua itu.... Dianya saja yang malas untuk melakukannya...." gerutu S.Coups dengan bibir yang mengerucut ke depan.
Jeje mengangkat satu tangannya, menangkup dagu S.Coups.
"Jangan begitu.... Selain sebagai anggota grupmu, Jeonghan itu juga artis sekaligus salah satu pemegang saham dari agensi yang kamu pimpin. Kamu harus mengurusnya dengan baik....." tegur Jeje.
Tiba-tiba, tanpa permisi, S.Coups mengecup cepat bibir Jeje. Kedua bola mata Jeje membulat sempurna ketika bibir mereka berdua bertemu.
"Astaga, Choi Seungcheol !!! Kendalikan dirimu !!!"
S.Coups hanya terkekeh pelan lalu mengecup bibir Jeje sekali lagi.
"Kamu imut sekali sih, Baby.... Aku kan jadi tidak tahan untuk terus menciummu.... Atau kamu aku simpan saja di dalam tasku, ya? Supaya aku bisa membawamu kemana pun aku pergi....."
Jeje mendecak pelan sebelum mendorong tubuh S.Coups agar menjauh dari dirinya.
"Masih pagi, Cheol-ah.... Simpan gombalanmu itu untuk nanti malam....."
S.Coups kembali tertawa gemas.
"Kabari aku kalau sudah selesai.... Akan aku usahakan pertemuan dengan YSL dipercepat sampai sebelum makan siang. Jadi aku bisa menjemputmu dan kita makan siang bersama dengan Renjun, bagaimana ?"
Jeje menimbang sejenak usulan S.Coups sebelum akhirnya mengangguk setuju.
"Baiklah....." jawab Jeje. Dia memeriksa isi tasnya sekali lagi untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal di mobil S.Coups sebelum mengulurkan tangan untuk membuka pintu di sisinya.
Seperti biasa, Jeje akan menunggu sampai mobil S.Coups berlalu sebelum dia berbalik dan melangkah untuk memasuki rumah sakit dari pintu yang terdapat di basement. Saat Jeje sedang menunggu lift yang akan membawanya naik ke lantai dimana dia telah berjanji untuk bertemu dengan Renjun dan Nara, ponselnya berdering. Dia pun lantas mengambil benda elektronik berbentuk segi empat itu dari dalam tote bag merek Goyard yang dibelikan oleh Dino sebagai hadiah ulang tahunnya tahun lalu. Nama Jeonghan tertera di layar.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
FanfictionTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...