40

339 58 9
                                    

Begitu keluar dari ruang kerja S.Coups, para anggota Seventeen dan anak-anak Dream yang sedari tadi menunggu dengan perasaan cemas di sepanjang lorong langsung mengerubungi Jeje.


"Noona..... gwaenchana ?" Joshua berdiri di hadapan Jeje dengan raut wajah cemas.


Jeje tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya.


"Heum.... Noona baik-baik saja....."


"Coups Hyu....ung ?" tanya Dokyeom penasaran. Namun suaranya memelan karena anggota yang lain langsung melayangkan tatapan tajam kepadanya.


"Seungcheol masih di dalam. Kami sudah sepakat. Noona tidak akan keluar dari perusahaan...."


"Terus, bagaimana dengan posisi Noona di sini ?" tanya Renjun.


Jeje tersenyum tipis ke arah Renjun.


"Jia Li tetap akan mengisi posisi Noona yang sebelumnya....."


Semua orang terkejut mendengar penjelasan Jeje. Mereka berlomba-lomba ingin mengajukan pertanyaan, namun Jeonghan dengan segera menjauhkan Jeje dari mereka.


"Jangan sekarang. Jeje pasti lelah. Lebih baik kalian semua pulang. Biar aku saja yang mengantarkan Jeje...." ketika berucap demikian, Jeonghan bertukar pandang dengan Joshua dan Wonwoo. Seperti mengerti bahwa ada misi rahasia di balik niat Jeonghan mengantar Jeje pulang, keduanya mengangguk dan mendukung Jeonghan.


"Jeonghan benar.... Lebih baik kita pulang sekarang...." Joshua mengiyakan. Dia menatap anggota Seventeen yang lain, mengangguk samar sebagai tanda bahwa mereka harus segera menuruti kemauan Jeonghan.


Chenle dan Jisung menyeruak maju lalu memeluk Jeje dengan erat.


"Noona..... Kami akan selalu mendukung Noona.... Kalau Noona sudah lelah dan ingin pulang, kami selalu menantikan Noona....." ucap Chenle yang diangguki oleh Jisung.


Jeje melepaskan pelukan mereka bertiga. Tangannya terulur untuk mengusap pipi Chenle dan Jisung.


"Terima kasih ya, adik-adik baiknya Noona...."


Jeno, Jaemin dan Renjun juga ikut maju dan masing-masing bergantian memeluk Jeje dengan erat.


"Besok jadwal kami mulai padat kembali. Tapi, kapan pun Noona membutuhkan kami, kami akan selalu siap membantu Noona....." ucap Jeno.


"Sudah.... Sudah.... Kami juga pasti akan menjaga Jeje Noona...." seloroh Vernon dengan wajah datar.


Tawa kecil mengudara lalu mereka semua berjalan menyusuri lorong di lantai tiga tersebut. Namun kemudian, Jeje teringat sesuatu dan langsung menghentikan langkah Woozi yang kebetulan berada tepat di hadapannya.


"Woozi-ya....." panggil Jeje.


Suara Jeje langsung membuat Woozi berbalik.


"Nde, Noona ?" sahut Woozi.


"Bisa bantu Noona sekarang ?"


Dahi Woozi mengernyit, menatap Jeje dengan kepala yang sedikit dimiringkan.


"Noona butuh bantuan apa dariku ?"


"Tolong temani Hyung kalian di dalam....." jawab Jeje. Dia menolehkan kepalanya sejenak ke belakang, memandang sendu ke arah pintu ruang kerja S.Coups yang tertutup rapat sebelum kembali menatap Woozi.


"Dia pasti sangat kesepian....." sambung Jeje.


Tidak hanya Woozi, semua orang yang mendengarkan permintaan Jeje itu menghembuskan napas panjang. Mereka ingin melayangkan protes namun Woozi sudah lebih dulu menganggukkan kepalanya.


What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang