53

368 62 12
                                    




Jeje menolak berada berlama-lama di rumah sakit dan meminta Joshua untuk mengantarkan dia pulang. Jeonghan yang sudah berada di sana, berusaha membujuk Jeje untuk beristirahat semalam saja di rumah sakit namun ditolak mentah-mentah oleh perempuan itu. Jika harus beristirahat, dia memilih untuk beristirahat di apartemennya saja.


"Apa Noona yakin tidak mau menginap semalam saja di rumah sakit ? Setidaknya, sampai kondisi Noona benar-benar stabil....." Joshua ganti membujuk Jeje. Namun jawabannya tetap sama.


"Antarkan Noona pulang, Shua-ya.... Atau, kalian tidak mau melakukannya, Noona akan pulang sendiri....." jawab Jeje.


Joshua mendesah pelan lalu bertukar pandang dengan Jeonghan dan Wonwoo. Keras kepala Jeje sangat sulit untuk didebat. Dari pada perempuan itu nekad untuk pulang sendirian setelah apa yang terjadi kepadanya malam tadi, mereka memilih untuk membiarkan dia pulang namun tetap berada di dalam pengawasan mereka.


"Baiklah..... Tapi, biarkan Dokter Lee memeriksa Noona sekali lagi ya..... Setelah itu, aku temani Noona pulang....."


Jeje merasa itu adalah syarat yang cukup masuk akal. Dia mengangguk sebagai tanda bahwa dia setuju dengan Joshua dan itu membuat adik angkatnya itu beranjak untuk mencari keberadaan Dokter Lee yang sengaja meninggalkan ruang prakteknya dan membiarkan mereka berempat menggunakannya.


Menunggu Joshua memanggil Dokter Lee, Jeje mengalihkan pandangannya pada Jeonghan.


"Minghao dan S.Coups bagaimana ? Apa mereka masih ada di rumah sakit ?" tanya Jeje.


Jeonghan berdecak pelan. Di saat-saat seperti ini, Jeje masih saja memikirkan S.Coups. Padahal tadi, menurut Joshua, S.Coups sudah diberi tahu kalau Jeje masih berada di lantai enam rumah sakit dan meminta teman seumurannya itu untuk datang.


Akan tetapi, sampai Jeonghan tiba di sana, batang hidung S.Coups sama sekali tidak kelihatan. Bahkan, Joshua memberitahu kalau ternyata S.Coups sudah pulang lebih dulu dengan Minghao. Dan yang paling membuat Jeonghan meradang, Jia Li bersama dengan S.Coups.


"Jeonghan-ah....." panggil Jeje lagi karena pemuda Yoon itu tidak kunjung menjawab pertanyaannya.


"Mereka sudah pulang lebih dulu, Noona.... Minghao juga katanya sudah bosan berada di rumah sakit.... Dia mau cepat-cepat pulang supaya bisa melanjutkan jadwal comeback grup...." Wonwoo mengambil alih menjawab pertanyaan yang tadinya ditujukan kepada Jeonghan.


"Eoh.... Baguslah....." Jeje membalas sambil menganggukkan kepalanya. "Noona tidak enak kalau sampai mereka masih menunggu...."


Jeonghan ingin mengatakan sesuatu tapi Wonwoo keburu mencegah dengan cara mencekal pergelangan tangan Jeonghan. Pemuda yang setahun lebih tua dari Wonwoo itu menolehkan kepalanya ke samping dan menemukan Wonwoo menggeleng samar.


Tidak lama kemudian, Joshua kembali ke dalam ruangan dan membawa Dokter Lee bersamanya. Jeje kembali diperiksa secara teliti. Itu adalah permintaan Jeonghan, Joshua dan Wonwoo. Setelah memastikan bahwa Jeje sudah bisa beraktifitas dengan normal, Dokter Lee mengijinkan Jeje pulang namun membekali perempuan itu dengan resep obat antidepresan namun hanya dikonsumsi apabila Jeje benar-benar membutuhkannya.


Mereka berempat berjalan bersama menuju ke apartemen Jeje. Mereka sempat menawarkan diri untuk menginap di sana namun ditolak oleh Jeje.


"Sebentar lagi kalian akan comeback.... Kalian harus menjaga diri dari skandal....." demikian Jeje beralasan.


"Kalau aku ketahuan di sini, kan aku bisa bilang kalau aku menjaga kakakku sendiri.... Kenapa itu harus jadi skandal ?" ujar Joshua.


Jeje menggelengkan kepalanya.


What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang