Suara ketukan di pintu kamarnya membuat Jeje terbangun dari tidurnya yang tidak terlalu lelap. Asa banyak pertanyaan yang bercokol di benaknya dan tidak kunjung mendapatkan jawaban bahkan menjelang terbitnya matahari. Butuh beberapa saat untuk Jeje mengumpulkan kesadarannya. Pasalnya, baru beberapa jam berlalu setelah dia berhasil menenangkan pikirannya yang ribut.Suara ketukan di pintu kamarnya kembali terdengar. Merasa tidak enak kalau harus menyebabkan siapapun yang mengetuk pintu itu harus menunggu lama, Jeje berteriak dengan suara parau untuk mempersilahkannya masuk.
Wanita yang semalam katanya berjaga di luar pintu kamar kini muncul dengan outfit yang sama hanya warnanya saja yang berbeda.
"Selamat pagi, Nona...."
"Selamat pagi....." Jeje menjawab dengan kaku.
"Apa anda ingin sarapan di ruang makan utama atau ingin menikmati sarapan anda di kamar ini saja ?" tanya wanita itu dengan gaya yang sangat formal.
"Saya sarapan di sini saja....."
"Baiklah..... Lima menit lagi sarapan anda akan diantar. Pakaian ganti anda sudah disiapkan oleh Tuan Hong sebelum dia pergi. Apa saya perlu mengantarkan anda ke kamar mandi ?"
Jeje dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Tidak usah..... Saya bisa mencarinya sendiri..... Terima kasih....."
"Baik, Nona..... Setelah mandi dan sarapan, akan ada dokter yang memeriksa kondisi Nona. Tuan Wang akan menemui anda setelah pemeriksaan selesai....."
Wanita itu membungkuk sekilas lalu undur diri dari kamar Jeje.
Mendengar bahwa dia akan dipertemukan dengan Tuan Wang membuat jantung Jeje berdegup lebih cepat. Dia meremas ujung selimut yang masih menutupi tubuhnya.
Tuan Wang
Siapa sebenarnya Tuan Wang ini ?
🍒🍒🍒
Pakaian yang disiapkan oleh Tuan Hong alias Joshua tampak masih baru dan berasal dari salah satu merk high-end yang menjadi favorit adik angkatnya itu. Jeje ingat, beberapa kali dia menemani Joshua dan juga Seungkwan mendatangi salah satu gerai dari merk tersebut yang berada di daerah Gangnam.
Dari beberapa helai pakaian yang disiapkan oleh Joshua itu, Jeje memilih kemeja warna mint dari bahan katun dan celana high waist warna cokelat muda. Ketika dia keluar dari walk-in closet, sarapan pagi sudah tersedia di sana. Ada begitu banyak pilihan makanan sampai Jeje kebingungan memilih apa yang akan dia santap sebagai sarapan pagi.
Setelah memindai sejenak, Jeje memilih menikmati sup ayam dengan tambahan abalon dan juga berbagai jenis sayuran sebagai pelengkap semangkuk nasi putih yang disediakan untuknya. Jeje menghabiskan makanan tersebut dalam diam. Pikirannya mulai tidak tenang setiap kali mengingat bahwa setelah ini, dia akan menemui sosok yang disebut sebagai Tuan Wang, orang yang mungkin adalah pemilik dari rumah besar ini dan segala yang ada di dalamnya.
Setengah jam kemudian, bertepatan dengan Jeje yang sudah menyelesaikan sarapan paginya, wanita dengan setelan warna hijau tua kembali masuk ke dalam kamar Jeje. Dia tidak datang sendirian, namun bersama dengan seorang pria dengan balutan jas warna putih dengan name tag rumah sakit tempat Jeje dirawat sejak kemarin.
"Saya periksa dulu jahitannya, Nona....."
Beberapa kali Jeje meringis ketika luka di kepalanya disentuh oleh sang dokter. Beberapa pertanyaan diajukan, seperti apakah dia merasa pusing dan mual ? Apakah telinganya berdenging kencang ? Apakah dia mengalami kesulitan untuk melihat objek yang ada di hadapannya ?
![](https://img.wattpad.com/cover/358046460-288-k377676.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
FanficTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...