3

702 95 10
                                    

"Sudah lebih baik ?" Jeje bertanya pada S.Coups yang sedang mengendarai Tesla model S Plaid warna biru metalik, melaju membelah jalanan kota Seoul yang tidak seramai jam-jam sibuk. Sang kekasih menatap lewat kaca spion tengah lalu tersenyum manis pada Jeje sebagai jawaban dari pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh perempuan itu. S.Coups juga mengangkat jemari mereka yang sejak tadi bertaut, mencium lembut punggung tangan Jeje.


"Terima kasih ya, Baby...." jawab S.Coups mengungkapkan betapa leganya dia sekarang setelah semua anggota menyatakan setuju dengan ide S.Coups mendirikan agensi untuk menaungi karier mereka semua di industri hiburan Korea Selatan. Bahkan Woozi meminta S.Coups untuk segera merealisasikan ide tersebut karena seluruh anggota bersedia menginvestasikan uang mereka demi bisa sesegera mungkin mewujudkan berdirinya agensi gagasan S.Coups dan Jeje itu.


Jeje membalas dengan cibiran.


"Aku saja percaya penuh dengan anggotamu... Masak kamu malah meragukan kesetian mereka semua pada grup kalian ?"


S.Coups tertawa canggung mendengar cibiran Jeje. Perempuan itu tidak salah. Salah satu alasan S.Coups ragu untuk melontarkan ide tersebut adalah karena dia tidak yakin seluruh anggotanya akan setuju dengan ide mendirikan agensi itu. Terlalu banyak resiko yang harus ditanggung oleh mereka. Bisa jadi, popularitas mereka akan menurun karena pengelolaan yang tidak profesional. S.Coups bahkan sempat mengira, para anggota yang terpilih oleh perusahaan untuk diteruskan kontraknya itu akan condong menolak ide S.Coups karena terlalu nyaman dengan semua fasilitas yang diberikan oleh perusahaan lama mereka.


Tadinya, dia bahkan sempat berpikir untuk menolak perpanjangan kontrak dan tetap mendirikan agensi untuk menaungi karir dari teman-teman satu grupnya yang tidak diperpanjang kontrak oleh perusahaan. Namun ternyata, semua perkiraannya itu salah besar. Dan dia bersyukur, dia punya Jeje di sampingnya yang terus memberikan keyakinan bahwa idenya itu akan didukung sepenuhnya oleh rekan-rekan satu grupnya.


Mobil yang dikendarai oleh S.Coups mulai menurunkan kecepatan. Dengan terampil, meski hanya mengemudi dengan satu tangan karena tangannya yang lain terus menggenggam tangan Jeje, mobil listrik milik S.Coups itu mulai berpindah jalur dan memasuki jalanan yang akan membawa mereka ke komplek apartemen yang dihuni oleh Jeje.


Apartemen yang Jeje tempati sekarang bukan lagi dorm Dream atau apartemen milik perusahaan. Apartemen yang ditempati oleh Jeje sekarang adalah benar-benar milik Jeje. Hadiah yang dia terima sejak resmi diadopsi oleh Nyonya Hong. Tidak hanya unit apartemen ini, Jeje juga diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang master. Tidak tanggung-tanggung, Nyonya Hong membayar semua biaya pendidikan yang dibutuhkan oleh Jeje selama dia menyelesaikan pendidikan masternya di Universitas Ehwa.


Awalnya, Jeje menolak semua pemberian Nyonya Hong itu. Akan tetapi, argumentasi yang diberikan oleh ibu angkatnya ketika Jeje bermaksud mengembalikan kunci apartemen serta formulir pendaftaran program master dari universitas yang merupakan institusi pendidikan pertama yang didirikan untuk wanita Korea Selatan itu membuat Jeje akhirnya berubah pikiran.


"Saat Nyonya Jung mendatangimu di rumah sakit dulu, kamu bilang kamu iri karena Yoo-ah memiliki seorang ibu yang mencintainya sepenuh hati dan rela melakukan apapun demi putrinya itu. Maka Eomma akan tunjukkan, sejauh mana Eomma bisa bertindak sebagai ibumu...."


Argumentasi tersebut menghapus semua rasa sungkan Jeje kepada keluarga barunya. Dia akan menjadi orang yang sangat tidak tahu bersyukur dan tidak tahu berterima kasih kalau dia sampai menolak pemberian ibu angkat yang merupakan perwujudan dari kasih sayang wanita tersebut. Meskipun dia harus berjuang membagi waktu antara menjadi manajer Dream sembari menyelesaikan pendidikan masternya itu.


What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang