Dengan menggunakan taksi, Vernon mengantarkan Jia Li sampai di depan gedung apartemen tempat gadis itu tinggal. Vernon tentu menggunakan penyamaran lengkap ketika melaksanakan tugas dadakan dari Jeonghan itu. Dia tidak mau mengambil resiko terciduk kamera saat sedang bersama dengan Jia Li meski di antara keduanya tidak ada hubungan sama sekali. Di sepanjang perjalanan pun, Vernon tidak banyak bicara. Dia hanya sesekali menjawab ketika Jia Li mengajukan pertanyaan.
"Terima kasih sudah mengantarkanku pulang, Oppa...." ucap Jia Li begitu taksi yang mereka tumpangi berhenti.
Vernon mengangguk menanggapi.
"Kau sudah paham bagaimana caranya memesan taksi di negara ini kan ?" tanya Vernon yang langsung diangguki oleh Jia Li.
"Kalau kau memang merasa tidak nyaman dengan karyawan lain di agensi jika kau menggunakan supir atau pengawal, ada baiknya kalau kau juga belajar menggunakan transportasi publik yang lain. Kereta bawah tanah atau bis bisa menjadi alternatif. Supaya kau merasa lebih aman, kau bisa menyuruh supir dan pengawalmu untuk membuntuti di belakang....." saran Vernon.
"Ah, nde..... Aku akan mencobanya lain kali....."
"Kalau begitu, turunlah..... Aku masih harus ke tempat lain setelah ini....."
"Ah, apa Oppa harus kembali ke tempat yang sama dengan Coups Oppa ?" tanya Jia Li tiba-tiba.
Vernon menggelengkan kepalanya.
"Aku harus menjemput adikku....." jawab Vernon.
"Oh....... Baiklah..... Selamat malam, Oppa...." Jia Li menunduk sekilas ke arah Vernon sebelum dia meraih handle pintu bagian dalam. Namun, Jia Li tiba-tiba berhenti ketika pintu mobil sudah separuh terbuka. Dia kembali menolehkan kepalanya ke arah Vernon.
"Ada apa, Jia-ssi ?" tanya Vernon sopan.
"Ah.... Itu..... Aku hanya penasaran....." ucap Jia Li ragu-ragu.
Salah satu alis tebal Vernon menukik ke atas.
"Penasaran soal apa ?"
"Itu.... Yang selalu disebut sebagai kesayangan oleh Jeonghan Oppa itu siapa ya ? Apa itu adiknya ? Tapi, Jeonghan Oppa tadi juga bilang kalau kesayangannya itu adalah kesayangannya Coups Oppa...."
Vernon mendengus. Dia tiba-tiba mengerti kenapa Jeonghan bersikap sangat ketus dengan gadis yang ada di hadapannya ini.
Mendengar Vernon yang mendengus membuat Jia Li merasa canggung karena telah bertanya pada orang yang salah.
"Mianhaeyo, Oppa..... Aku tidak bermaksud untuk mencampuri urusan pribadi kalian..... Aku hanya penasaran.... Soalnya Jeonghan Oppa terus menyebut soal kesayangannya..... Aku ingin lebih dekat dengan kalian semua....." Jia Li buru-buru meminta maaf pada Vernon.
"Ada baiknya kau tahu sampai dimana batasanmu, Jia-ssi.... Aku menghormatimu sebagai orang yang akhirnya mewujudkan keinginan Coups Hyung untuk membangun agensi sebagai rumah kami. Aku juga menghargai keinginanmu memilih untuk belajar mengelola perusahaan bersama dengan kami semua. Aku sangat berharap, kau bisa mendapatkan banyak pengalaman serta terus berkembang seiring berjalannya waktu..... Akan tetapi,"
Ada jeda sejenak dari untaian kalimat yang meluncur dengan lancar dari mulut Vernon yang dikenal sebagai anggota yang tidak terlalu banyak bicara itu.
"Tidak semuanya tentang kami harus kau ketahui.... Hubungan antara kami dengan dirimu hanyalah sebatas hubungan profesional karena pekerjaan. Aku minta maaf kalau aku harus berkata seperti ini kepadamu.... Tapi, saranku, jangan pernah mencoba-coba untuk melanggar batasan itu....."
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
FanfictionTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...