What Kind Of Future

1.4K 133 19
                                    

Seorang perempuan berjalan menyusuri jalan setapak yang sudah diakrabi sejak tiga tahun belakangan ini. Rambut sebahunya bergoyang-goyang seirama dengan langkah-langkah kakinya yang tergesa-gesa. Sesekali wanita itu melirik ke arah jam tangan pintar yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Dia sudah terlambat setengah jam dari janji temu yang sudah diagendakan pada hari ini. Itu sebabnya dia berjalan dengan terburu-buru.


Di ujung jalan setapak yang dia lewati, menjulang bagian belakang gedung yang sering dia kunjungi. Saking seringnya, petugas keamanan yang berjaga langsung memberikan akses pada perempuan tersebut yang dibalas dengan ucapan terima kasih, mengalun dari bibir yang dipulas lip cream warna pink muda. Lift yang dinaiki oleh sang perempuan berhenti di lantai paling atas. Secara otomatis, langkahnya terarah menuju ke unit yang menjadi tujuannya. Rangkaian angka yang sudah dia hapal luar kepala segera dia masukkan ke panel smart door. Bunyi klik terdengar dan dengan segera, perempuan itu mendorong pintu lalu masuk ke dalam.


"Noona datang....."


Perempuan itu setengah berteriak mengumumkan kedatangannya sembari melepaskan sepatu sneakers yang dia gunakan dengan sandal rumahan yang disediakan khusus untuk dirinya. Saat dia mengganti sepatu, dia bisa melihat ada puluhan pasang sepatu lain yang tersimpan di lemari sepatu dekat pintu masuk.


Sosok seorang pemuda jangkung dengan wajah ramah menyambut dari dalam. Pemuda jangkung itu mendekati sang perempuan lalu memeluknya sekilas. Tindakan yang sudah bisa dia lakukan tanpa terlibat perasaan apapun ketika melakukannya. Butuh proses, tetapi status mereka yang berubah menjadi saudara angkat mempermudah segalanya.


"Noona baru datang ? Kenapa tidak minta aku untuk menjemput Noona ?"


"Noona tidak mau merepotkan dirimu.... Kamu kan baru selesai dengan jadwal syuting iklan...."


Pemuda jangkung itu berdecak pelan.


"Kalau Noona terus-terusan sungkan denganku, bisa-bisa aku dimarahi lagi oleh Eomma karena dikira tidak menjaga Noona di sini...."


Sang perempuan terkekeh pelan.


"Mian.... Tenang saja... Noona tidak akan membocorkan hal ini pada Eomma...."


Samar-samar, suara riuh terdengar dari dalam ruangan. Sang perempuan menjulurkan kepalanya. Penasaran dengan suara ribut yang baru saja dia dengar.


"Semua sudah datang ya ?"


Pemuda jangkung itu menganggukkan kepalanya.


"Sedang bermain sesuatu ?"


Si pemuda tampak ragu untuk menjawab. Dia malah menggaruk kepalanya yang tidak gatal.


"Tidak.... Mereka tidak sedang bermain...."


"Lalu apa ?"


"Euhmmm....."


"Shua-ya....." si perempuan memanggil nama sang pemuda dengan nada peringatan. Tetapi bukannya menjawab, pemuda itu justru menggelengkan kepalanya. Menolak memberitahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam.


Yakin ada sesuatu yang tidak beres, si perempuan berusaha melewati pemuda jangkung itu namun langkahnya tertahan karena pemuda yang dia panggil dengan nama Shua mencekal pergelangan tangannya.


"Noona belum boleh masuk....."


"Hong Jisoo....."


Raut wajah memohon ditampilkan oleh Hong Jisoo alias Joshua.


"Sebentar lagi ya Noona...."


"Ya sudah.... Lepaskan tangan Noona.... Sakit...." ujar si perempuan sembari menunjuk kepada cekalan tangan Joshua dengan menggunakan kedua matanya.


"Ah, maaf....." Joshua segera melepaskan tangan si perempuan. Dia tidak mengantisipasi kalau si perempuan justru memanfaatkan kesempatan itu untuk menerobos masuk ke dalam.


Pemandangan yang dia dapati di ruang tengah membuat dia terperanjat. Tampak sekumpulan pemuda sedang mengerubungi sesuatu. Dia pun melangkah mendekat karena rasa penasaran yang semakin menggunung.


"YAAAAKKK !!! YEDERAAA !!! APA YANG KALIAN LAKUKAN ??!!!"


Kumpulan pemuda itu mulai memundurkan tubuh mereka. Membuat sang perempuan bisa semakin jelas melihat apa yang sedang mereka kerubungi sejak tadi. Bukan sesuatu. Namun seseorang. Duduk di kursi kayu dengan tangan terikat ke belakang. Orang itu menatap si perempuan dengan wajah memelas.


"Baby.... Tolong aku.... Mereka semua mau membunuhku !!!!"


🍒🍒🍒

What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang