S.Coups menatap dengan gamang ke arah sebuah dokumen yang diserahkan oleh Jia Li.
"Apa kau yakin ini akan berhasil, Jia-ya ?" tanya S.Coups terdengar ragu-ragu. Janji Jia Li untuk menolong S. Coups langsung direalisasikan oleh gadis itu. Dokumen yang ada di tangan S.Coups sekarang ini merupakan jaminannya.
Jia Li mengangguk mantap.
"Perusahaan kosmetik yang katanya mau menuntut agensi itu ternyata berhutang budi pada Kakek. Dulu, saat perusahaan mereka terancam gulung tikar, Kakek satu-satunya yang mau membantu dengan menyuntikkan dana yang cukup besar. Tadi pagi aku sudah bicara dengan Kakek dan Kakek bilang kalau beliau menjamin, perusahaan itu tidak akan pernah berani menuntut agensi Oppa. Asalkan....."
Perkataan Jia Li terjeda. Dia menggerakkan bola matanya ke arah dokumen yang berada di dalam map hitam berbahan beludru yang saat ini berada di tangan S.Coups.
".... Oppa mau menandatangani perjanjian itu....." sambung Jia Li.
S.Coups menarik napas panjang. Dia kembali membaca poin demi poin yang tercantum di dalam dokumen tersebut.
"Kakekku tidak sembarangan menolong orang, Oppa.... Dokumen yang Oppa pegang sekarang hanyalah pengingat kalau Oppa sekarang berhutang budi pada Kakek. Semacam take and give begitu.... Aku jamin, Kakek tidak akan meminta macam-macam pada Oppa sebagai ganti bantuan Kakek pada Oppa. Kecuali....." Jia Li kembali menggantung kalimatnya.
"Kecuali apa, Jia-ya?" tanya S.Coups dengan kening yang berkerut.
"Kecuali, Oppa rela kehilangan seluruh kerja keras Oppa dalam sekejap....."
S.Coups menghembuskan napas dengan kasar. Sesungguhnya, dia paling tidak suka berhutang budi pada orang lain. Hal itu akan membuat dia akan gampang diatur dan disetir sesuai dengan kehendak orang yang sudah memberikan bantuan kepadanya. Akan tetapi, jika S.Coups menolak bantuan yang ditawarkan oleh Kakek Jia Li, dia tidak sanggup membayangkan jalan sulit yang harus dia tempuh ke depannya nanti.
Gugatan dari perusahaan kosmetik tersebut
Cibiran penggemar
Citra agensi di mata perusahaan lain yang sudah menjalin kerja sama dengan mereka
Kontrak-kontrak kerja yang bisa saja dibatalkan
Rencana comeback mereka yang kemungkinan besar harus ditunda
Dan yang terpenting
S.Coups akan menjalani dan menghadapi semuanya itu sendirian....
Orang yang dia harap bisa terus menemaninya sudah mengkhianati dirinya....
"Oppa....." Jia Li memanggil S.Coups hati-hati. Menyadarkan pemuda itu dari segala pikiran buruk yang saat ini memenuhi kepalanya.
Mereka berdua bertatapan. Jia Li menganggukkan kepalanya sebagai usaha meyakinkan S.Coups untuk segera menandatangani dan membubuhkan cap miliknya ke atas dokumen yang dibuat oleh tim legal Tang Tech.
S.Coups menghela napas panjang.
"Baiklah....." ucap S.Coups. Jemarinya menggenggam erat bolpoin yang dia pegang, lalu membubuhkan tanda tangan serta cap miliknya di atas namanya yang tercantum di atas kertas dokumen. Jia Li tersenyum lebar ketika S.Coups menyerahkan dokumen yang sudah ditandatangani dan dibubuhkan cap milik S.Coups itu kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
FanfictionTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...