Untuk kesekian kalinya, S.Coups menghembuskan napas panjang. Matanya tampak tidak terlalu fokus dengan apa yang sedang berlangsung di hadapannya saat ini. Seluruh atensinya tertuju pada sikap defensif yang ditunjukkan oleh Joshua kepadanya tadi. Sedikit egonya terluka, karena tidak biasanya Joshua bersikap demikian.Tidak hanya Joshua saja, namun juga S.Coups merasakan perubahan sikap yang cukup drastis dari para anggota. Hal itu semakin jelas ditampakkan usai acara pertunangan S.Coups kemarin. Sapaan yang mereka berikan hanya sebatas kesopanan belaka. Tidak ada lagi kegiatan saling bertanya kabar atau melempar candaan di antara S.Coups dan para anggota ketika melakukan jadwal bersama-sama.
Sebenci itukah mereka pada keputusan S.Coups untuk bertunangan dengan Jia Li ?
S.Coups yang sedang termenung, sedikit terganggu karena getar ponsel yang tidak kunjung berhenti. Sejak tadi, Jia Li memborbardir nomor pribadinya dengan panggilan suara, panggilan video serta pesan-pesan singkat yang notifikasinya memenuhi layar ponsel S.Coups. Dia sendiri pun tidak berniat untuk membuka maupun menjawab baik panggilan atau pesan yang dikirimkan oleh Jia Li.
Tidak ada rasa antusias yang dia rasakan saat berhadapan dengan gadis itu.
Semuanya terasa hambar.....
Energinya acapkali terkuras habis setiap kali dia harus berpura-pura manis di depan Jia Li.
Selain perubahan sikap para anggota, hal lain yang menguasai setengah atensi S.Coups adalah kondisi Jeje yang saat ini sama sekali tidak bisa dia dekati. Dia mungkin membenci Jeje karena pengkhianatan yang dilakukan oleh mantan kekasihnya itu, akan tetapi dia juga tidak menampik ada rasa khawatir yang timbul ketika melihat kondisi perempuan itu. Apalagi, gelagat para anggota yang tidak pernah meninggalkan Jeje sendirian, mengingatkan S.Coups pada kejadian di Los Angeles tiga tahun lalu.
Apakah mungkin, ada bahaya lain yang sedang mengintai Jeje ?
Apakah bahaya itu bersumber dari pemberitaan yang viral kemarin ?
Apakah seharusnya agensi mengeluarkan pernyataan resmi untuk menjawab rumor yang beredar perihal hubungan S.Coups dengan kakak angkat Joshua yang notabene adalah Jeje sendiri ?
Saat S.Coups sedang sibuk dengan pikirannya, ponsel miliknya kembali bergetar.
Awalnya, dia pikir kalau lagi-lagi Jia Li berusaha menghubungi dirinya atau mengirimkan pesan-pesan yang isinya sama seperti pesan-pesan yang tidak dibaca S.Coups sebelumnya. Namun, kedua matanya membelalak lebar ketika melihat notifikasi pop up terbaru di layar ponselnya.
My Baby
Noona sudah merasa lebih baik
Sebentar lagi Noona menyusul ke lokasi
Noona bawakan puding ubi ungu
Kalau ingin makanan atau minuman yang lain
Segera hubungi NoonaS.Coups mengucak kedua matanya untuk memastikan kalau dia tidak salah membaca pesan yang baru saja masuk ke nomor pribadinya. Dia bahkan memeriksa kontak pengirim yang dilabeli dengan nama My Baby itu. Deretan nomor yang tertera di sana masih dia ingat diluar kepala. Itu adalah nomor pribadi Jeje.
S.Coups sontak melompat dari kursi yang sedari tadi dia duduki. Dia sudah menyelesaikan gilirannya hari ini. Make up di wajahnya pun sudah dia bersihkan. Jadi, dia bisa pulang mendahului para anggota yang masih menyelesaikan giliran mereka.
Kali ini, dia cukup senang karena diberikan giliran pertama yang mana itu berarti dia harus sesegera mungkin bersiap-siap ketika anggota yang lain mendapatkan waktu istirahat ekstra. Dia harus menemui Jeje lebih dulu sebelum Joshua atau anggota yang lain menempeli perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
FanfictionTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...