56

314 62 35
                                    




"Pertunangan itu.... Ayo kita lakukan....."


Senyum kemenangan tercetak di wajah Jia Li. Dia mengangkat salah satu tangannya sebagai isyarat agar orang yang saat ini sedang duduk di hadapannya tidak mengeluarkan suara yang berlebihan.


"Benarkah ?! Jadi Oppa setuju ?"


"Heumm....."


"Aku akan segera memberitahukan jawaban Oppa ini pada Kakek..... Oppa tidak perlu kuatir dengan persiapannya..... Aku dan Kakek yang akan mengurus semuanya....."


"Terserahmu saja.... Sampai bertemu di Seoul, Jia-ya...."


Ketika S.Coups mengakhiri panggilan singkat mereka, Jia Li akhirnya tertawa lepas.


"Semudah itu dia percaya padamu ?" Orang yang tadi diminta oleh Jia Li untuk tidak bicara akhirnya membuka mulutnya.


Dengan senyum lebar, Jia Li menganggukkan wajahnya sebagai jawaban. Tangan kanannya lantas meraih gelas anggur yang ada di hadapannya lalu diteguk sampai tandas.


"Tentu saja dia percaya mengingat kita merencanakan semuanya dengan sangat cermat.... Tambahkan dengan sedikit ancaman yang kakekku berikan, aku yakin S.Coups akan bertekuk lutut dengan mudah..... Lihat saja, tidak ada setengah hari sejak dia meninggalkan Tokyo, dia langsung mengiyakan soal pertunangan itu...." ujar Jia Li.


Orang yang duduk di hadapan Jia Li mengedikkan kedua bahunya ke atas.


"Jangan lupakan kalau semua rencana itu berhasil karena aku muncul di depan Jennifer untuk menakuti dia...."


Jia Li berdecak pelan. Meski enggan mengakui, tapi apa yang baru saja disampaikan oleh lawan bicaranya itu benar adanya. Kemunculan sosok yang dapat memicu trauma Jeje pasti akan membuat para 'pengawal setia' perempuan itu tidak diam saja. Dan sepertinya, salah satu penyebab S.Coups berubah pikiran dengan sangat cepat, adalah karena dia melihat Jeje berdua saja dengan salah satu 'pengawal setia'-nya itu.


Sebut saja namanya Jeon Wonwoo.


Keberadaan Wonwoo adalah keberuntungan yang tidak diduga oleh Jia Li. Berkat keberadaan pria itu di samping Jeje, semua rencananya jadi berjalan dengan mulus.


"Tapi, apa kau tidak takut ada yang akan membongkar dan menghentikan semua rencanamu ? Maksudku, memanipulasi foto-foto Jeje di rumah sakit serta hasil pemeriksaannya itu termasuk hal yang sangat riskan...."


Jia Li mendengus tidak perduli.


"Saat hal itu terjadi, aku pasti sudah berhasil menyingkirkan Jennifer dan mendapatkan semua keinginanku....."


Orang yang duduk di seberang Jia Li menggelengkan kepala takjub.


"Kau benar-benar sangat jahat, Nona Tang..." ujarnya.


Salah satu sudut bibir Jia Li terangkat naik.


"Siapa suruh dia lahir ke dunia ini...... Mengangguku saja...."


🍒🍒🍒


Artikel yang dikirimkan oleh Manajer Jeon ke nomor pribadi Jeonghan membuat pria itu terpaksa memulai aktifitasnya lebih pagi dari biasanya. Dengan pakaian seadanya, Jeonghan berkendara menuju ke unit apartemen milik S.Coups. Dia harus memastikan sesuatu dengan teman seumurannya itu.


Ketika Jeonghan tidak menemukan S.Coups di apartemen, dia lanjut mencari pria itu ke agensi. Lalu lintas dari kompleks gedung apartemen S.Coups menuju ke agensi cukup padat. Membuat Jeonghan tidak putus menyumpah serapahi pengendara mobil lain yang berusaha menghalangi jalannya.


What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang