"Terima kasih, Eonni....."
Tanpa rasa sungkan dan malu padahal mereka baru bertemu, Jia Li melingkarkan tangannya di lengan sebelah kanan Jeje setelah rapat yang berlangsung cukup alot itu selesai.
Demi menghargai Jeje, para anggota menurunkan ego mereka masing-masing. Meski tidak menyurutkan ketidak-sukaan mereka terhadap keberadaan Jia Li yang menurut mereka terlalu sombong dan angkuh karena latar belakang keluarganya, Jeonghan dan yang lain akhirnya mau menerima Jia Li di agensi.
Tapi bukan sebagai wakil CEO.
Posisi wakil CEO di agensi akan tetap dijabat oleh Jeje. Para anggota akhirnya menyetujui usul Jeje untuk menjadikan Jia Li sebagai asisten S.Coups bersama dengan Hyubin. Posisi asisten dianggap paling tepat jika maksud dan tujuan Jia Li untuk menanamkan modal di agensi mereka ini adalah untuk belajar mengelola perusahaan.
Meski awalnya terasa canggung, namun Jeje membiarkan Jia Li bergelayut di lengannya.
"Sama-sama, Jia Li-ssi....." jawab Jeje.
Anggota Seventeen satu per satu keluar dari ruang rapat dan melanjutkan aktivitas mereka masing-masing. Selain Mingyu yang sudah memperbaharui kontraknya dengan brand Dior, anggota yang lain masih menikmati libur panjang mereka. S.Coups juga sudah meninggalkan ruang rapat. Tim legal dari perusahaan Tang Tech ingin segera melegitimasi perjanjian kerja sama di antara kedua belah pihak.
"Noona...." suara Joshua yang terdengar memanggil Jeje membuat Jia Li melepaskan tangannya yang menggelayut di lengan Jeje.
"Nde, Shua-ya....." Jeje menyahuti panggilan Joshua.
Joshua berjalan mendekati kakak perempuannya. Dia menolehkan kepalanya ke arah Jia Li sebelum mulai berbicara dengan Jeje.
"Bisa tinggalkan kami berdua saja ?" tanya Joshua sopan kepada Jia Li.
"Ah..... Tentu saja..... Sampai jumpa besok...."
"Hati-hati di jalan, Jia Li-ssi....." balas Jeje, tidak lupa dengan senyum khas yang terulas di wajahnya.
Setelah Jia Li meninggalkan mereka berdua, barulah Joshua mengarahkan kembali fokusnya kepada Jeje.
"Seungcheol sepertinya akan pulang terlambat. Apa Noona tidak keberatan kalau aku saja yang mengantarkan Noona pulang ?" tanya Joshua.
"Tentu saja tidak.... Pekerjaan Noona juga sudah selesai..... Mau temani Noona ke ruangan sebentar ?" Jeje menjawab sekaligus melontarkan ajakan.
Joshua menjawab dengan senyum lembut yang menjadi ciri khas-nya. Keduanya pun berjalan beriringan keluar dari ruang rapat, menyusuri lorong yang menjadi pemisah antar ruangan di lantai tersebut.
"Johnny semalam menghubungiku....." Joshua mengisi perjalanan singkat mereka ke ruangan Jeje.
"Oh ya?"
"Heum....." jawab Joshua sembari menganggukkan kepalanya. Mereka berhenti di depan pintu ruang kerja Jeje. Membiarkan sang empunya ruangan untuk membuka pintu dan masuk terlebih dahulu sebelum dia ikut menyusul.
"Dia menawarkan pekerjaan untukku....." sambung Joshua setelah dia dan Jeje sudah berada di dalam ruangan.
Tangan Jeje yang sedang merapikan beberapa berkas di atas meja terhenti seketika. Dia memutar tubuhnya supaya bisa berhadapan langsung dengan Joshua yang berdiri di seberang meja kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
أدب الهواةTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...