S.Coups meringis ketika air yang dia cipratkan ke wajahnya mengenai sudut bibirnya yang luka sebagai akibat dari pukulan Joshua di ruang kerjanya tadi. Mengabaikan rasa sakit itu, S.Coups melanjutkan kegiatan membasuh wajahnya agar tidak terlalu kuyu karena semalaman dia sama sekali tidak bisa memejamkan mata.
Banyak yang terjadi sejak pertemuannya dengan Kakek Jia Li di Tokyo kemarin.
Awalnya, percakapan mereka berdua hanyalah seputar rencana bisnis yang akan dikembangkan oleh S.Coups untuk agensi. Sebagai orang cukup lama bergelut di dalam dunia bisnis, ada banyak masukan yang S.Coups dapatkan dari CEO Tang Tech tersebut. Kurang lebih setelah dua jam mereka berbicara soal bisnis, kakek Jia Li tiba-tiba saja merubah arah pembicaraan mereka ke ranah yang lebih pribadi.
Tanpa diperkirakan sebelumnya oleh S.Coups, kakek Jia li tiba-tiba saja mencetuskan ide untuk menjodohkan S.Coups dengan cucunya. Menurut kakek Jia Li, S.Coups punya potensi untuk mendampingi Jia Li. Aura dan kharisma S.Coups sejak awal sudah membuat kakek Jia Li kagum. Dari semua pria yang pernah dikenalkan oleh Jia Li, S.Coups satu-satunya yang disukai oleh kakeknya itu.
Tentu saja S.Coups menolak mentah-mentah ide perjodohan itu. Dia tidak bisa menghabiskan seluruh hidupnya dengan orang yang tidak dia cintai. Apalagi, pernikahan dengan keturunan konglomerat sebagian besar adalah pernikahan bisnis. S.Coups tidak sebodoh itu untuk tahu bagaimana posisinya nanti seandainya dia mengiyakan tawaran perjodohan itu. Dia hanya akan menjadi pion yang harus mau bergerak kemanapun, melakukan apapun, tanpa ada hak untuk menolaknya.
Kakek Jia Li meminta S.Coups untuk tidak langsung bersikap reaktif dan memikirkan tawaran itu terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Pertemuan selesai, dan S.Coups kembali ke kamarnya.
Beberapa saat kemudian, Jia Li datang ke kamar S.Coups. Dia bertanya kenapa S.Coups menolak tawaran kakeknya untuk menjodohkan mereka berdua dan S.Coups menjawab dengan jujur, bahwa ada perempuan lain yang masih mengisi hatinya.
Yang tidak dia duga, Jia Li berhasil menebak siapa perempuan yang ada di hati S.Coups, yaitu Hong Jennifer. Lalu tiba-tiba, Jia Li memberikan sebuah amplop cokelat yang berisi foto-foto Jeje dan Wonwoo di rumah sakit serta rekam medis milik Jeje yang menjelaskan bahwa Jeje sedang mengandung.
Seluruh dunia S.Coups rasa-rasanya runtuh seketika ketika dia melihat foto-foto serta rekam medis yang diberikan oleh Jia Li. Pertanyaan demi pertanyaan memenuhi kepalanya.
Sejak kapan sebenarnya hubungan gelap antara Jeje dan Wonwoo itu terjalin, bahkan sampai mengandung dan hendak menggugurkannya ?
Kenapa Jeje sampai mengkhianatinya begitu rupa padahal S.Coups susah payah berusaha menepati janjinya kepada Suster Ryu dan Hong Eomma untuk menjaga Jeje dan tidak menodai perempuan itu sebelum waktunya ?
Dan apakah seluruh teman-teman satu grupnya mengetahui soal perselingkuhan ini dan mereka menyetujuinya sehingga mereka semua melindungi kedua orang itu dan menyembunyikan perselingkuhan mereka ?
Dengan pikiran yang masih semrawut, S.Coups memutuskan untuk pulang dengan pesawat tercepat yang bisa ditemukan oleh Do Hyun. Begitu menginjak Korea Selatan, S.Coups langsung menuju ke apartemen Jeje. Dan apa yang dia lihat di sana seolah-olah membenarkan semua spekulasi yang ada di kepalanya.
Selama ini.....
Hanya dia yang mencintai Jeje. Tiga tahun menjalin hubungan, bisa dihitung dengan jari berapa kali Jeje mengatakan bahwa dia mencintai S.Coups. Selalu dan selalu, kata-jata cinta dalam hubungan mereka keluar dari mulut S.Coups.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
FanfictionTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...