41

358 57 9
                                    

Setelah mengantarkan Jeje pulang ke apartemennya dan memaksa perempuan itu untuk kembali berbaring di dalam kamar, Jeonghan memutuskan untuk beristirahat sejenak di ruang tengah apartemen Jeje sembari meluruskan tubuhnya yang sebenarnya masih terasa sangat lelah. Supaya bisa kembali secepatnya ke Seoul, Jeonghan sengaja meminta kepada pihak YSL untuk mempercepat seluruh jadwal mereka di Maldives. Sehingga dari yang seharusnya jadwal Jeonghan berlangsung selama dua pekan, dipadatkan hingga menjadi sepuluh hari saja. Sebuah keputusan yang menurut Jeonghan sangat tepat meski itu berarti dia benar-benar memaksakan dirinya selama dia berada di Maldives.


Duduk di samping jendela sembari memandangi pemandangan kota dari lantai sembilan yang ada di hadapannya, ada banyak hal yang silih berganti memenuhi pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Duduk di samping jendela sembari memandangi pemandangan kota dari lantai sembilan yang ada di hadapannya, ada banyak hal yang silih berganti memenuhi pikirannya. Sambil sesekali menyesap teh herbal yang dia ambil dari lemari penyimpanan milik Jeje, perlahan-lahan, Jeonghan mulai menyusun semua keterangan yang dia peroleh, baik dari cerita Woozi maupun dari anggota yang lain. Jika Seungkwan ada di sini, dia pasti akan mencemooh Jeonghan karena bertingkah seperti seorang detektif kenamaan.


Jeonghan masih berpendapat, bahwa kejadian yang menimpa Jeje dan Wonwoo adalah sebuah kesengajaan. Bermenit-menit Jeonghan berusaha untuk mencari benang merah dari semua cerita yang dia peroleh, namun belum ada satu titik terang yang dia temui. yang bisa menjadi jawaban untuk segala kecurigaan Jeonghan atas kejadian Jeje dan Wonwoo.


Jeonghan menghembuskan napas panjang lalu menandaskan sisa teh herbal di dalam gelasnya. Rasa lelah yang sejak tadi dia tahan perlahan-lahan mulai merambat naik dan menguasai seluruh tubuhnya. Jeonghan yang dijuluki sebagai human battery mengorbankan waktu istirahat setelah penerbangan panjang hanya untuk Jeje seorang.


Dia lantas menyandarkan kepalanya di punggung sofa lalu memejamkan kedua matanya. Beristirahat sejenak untuk melepas lelah mungkin bisa membuat dia mampu berpikir lebih jernih nantinya.


Rasa-rasanya baru sebentar Jeonghan terlelap, getar ponsel di dalam kantung celana Jeonghan menarik kembali pria itu dari alam bawah sadarnya. Dengan rasa kesal karena istirahatnya terganggu, Jeonghan merogoh ponsel dari dalam kantong celana, bersiap memuntahkan segala bentuk umpatan kepada siapapun yang sudah membuat dia terbangun dengan paksa seperti saat ini.


Nama Wonwoo yang terpampang di layar ponsel Jeonghan membuat dahinya mengernyit. Sambil memperbaiki posisi duduknya, Jeonghan menggeser ikon warna hijau untuk menjawab panggilan Wonwoo.


"Nde, Wonwoo-ya....."


"Hyung.... Dimana ?"


"Aku ? Aku di apartemen Jeje Noona...."


"Oh..... Kalian sudah sampai ? Jeje Noona bagaimana ?"


Jeonghan sontak menolehkan kepalanya ke arah anak tangga yang mengarah ke kamar tidur Jeje.


What Kind of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang