Pada akhirnya, mereka berhasil membawa Jeje pulang ke Seoul setelah membiarkan perempuan itu menangis meraung-raung selama puluhan menit di tepi pantai. Wonwoo yang memegang kemudi duduk di depan, sementara Joshua berada di jok penumpang dengan Jeje yang tertidur sambil bersandar di bahunya. Woozi dan Jeonghan mengikuti dari belakang dengan sangat berhati-hati.Pilihan mereka yang paling aman adalah membawa Jeje ke unit apartemennya sendiri. Joshua sebenarnya ingin membawa Jeje ke tempatnya, namun Jeonghan dengan tegas melarang ide tersebut. Para penggemar dan wartawan saat ini sedang sangat penasaran dengan sosok kakak angkat Joshua. Dengan membawa Jeje ke apartemen pemuda Hong itu sama saja mereka membongkar identitas Jeje yang selama ini mereka sembunyikan.
Memasuki area apartemen Jeje, Jeonghan menyalip mobil Jeje yang dikendarai oleh Wonwoo. Dia memberi kode agar Wonwoo membelokkan mobil Jeje ke pintu belakang, tempat biasanya mereka masuk jika berkunjung ke sana. Woozi sudah memberi tip kepada Lee Ahjussi yang kebetulan berjaga malam ini. Mereka bisa naik ke atas dengan mudah meski tidak memiliki kartu akses.
Jeonghan membantu Joshua menurunkan Jeje dari mobil tanpa membangunkannya. Dengan hati-hati, dia meletakkan tangan di bagian atas pintu mobil agar kepala Jeje tidak terantuk di sana. Setelah aman, Jeonghan menutup pintu dan Wonwoo pergi memarkir mobil di area basement.
Butuh kurang lebih sepuluh menit dari pintu belakang sampai mereka tiba di depan unit apartement Jeje. Joshua yang hapal dengan passcode apartemen langsung memberitahu kepada Jeonghan rangkaian angka untuk membuka smartlock door tersebut.
"Dia masih menggunakan tanggal sialan ini ?" Jeonghan berdecih ketika jari telunjuknya yang ramping menekan angka demi angka di panel yang tersedia. Angka yang dimaksud adalah tanggal lahir S.Coups.
"Besok aku akan minta Jeje Noona untuk mengganti passcode pintu apartemennya...." ujar Joshua yang masih membopong Jeje di depan tubuhnya.
"Ganti dengan tanggal lahirku saja.... Biar S.Coups tidak bisa sembarangan masuk ke apartemen ini...." sahut Jeonghan.
Bunyi 'klik' terdengar dan Jeonghan langsung mendorong daun pintu agar terbuka lebih lebar.
"Aku bawa Jeje Noona ke kamarnya...." ucap Joshua melewati Jeonghan yang berdiri menyamping di depan pintu.
"Butuh bantuan ?" tanya pemuda Yoon itu.
"Pesankan saja makanan untuk kita.... Perutku lapar sekali...." jawab Joshua.
Jeonghan melakukan seperti permintaan Joshua. Sembari menunggu Joshua yang membawa Jeje ke kamar serta Wonwoo dan Woozi yang baru akan naik dengan menggunakan lift, Jeonghan memesan beberapa makanan lewat aplikasi pesan antar.
Tidak hanya Joshua, perut Jeonghan juga sudah keroncongan sejak tadi. Dia hanya menelan satu kepal gimbab sebelum Joshua memberitahu bahwa Jeje menghilang, dan belum ada makanan lagi yang masuk ke perutnya sampai mereka berhasil menemukan perempuan itu. Bahkan dalam perjalanan pulang, mereka pun tidak mau ambil resiko singgah di rest area untuk membeli sesuatu yang bisa mengganjal perut mereka.
Tidak lama setelah Jeonghan selesai memesan makanan, Wonwoo dan Woozi masuk ke dalam apartemen. Selain Joshua dan S.Coups, Wonwoo juga mengetahui passcode unit Jeje ini. Perempuan itu sendiri yang memberitahu pada Wonwoo usai pria itu menolong Jeje dari peristiwa pelecehan yang membuat S.Coups salah paham itu.
"Jeje Noona mana ?" tanya Woozi pada Jeonghan yang sedang duduk di sofa dengan kaki yang terjulur ke depan.
"Di atas....." jawab Jeonghan sembari mengedikkan dagunya ke arah kamar Jeje. "Joshua sedang mengurusnya di sana....."
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
Fiksi PenggemarTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...