Seperti yang dia janjikan pada Jeje, Edward dengan segera mengatur pertemuan dengan anak-anak Dream. Restoran yang dipesan oleh Edward Wang terletak di salah satu sudut kota Seoul. Tempatnya cukup mewah dengan dekorasi minimalis yang elegan, tetapi suasana di dalam tidak mencerminkan kehangatan sebuah pertemuan biasa.Anak-anak Dream, bersama Taeyong dan Doyoung, berjalan masuk dengan langkah yang terlihat santai tetapi penuh kewaspadaan. Kedua personil Ilichil itu, yang sudah diberi sedikit gambaran oleh Yuta dan Johnny, mencoba menjaga agar suasana tetap terkendali. Namun, anggota Dream lainnya—terutama Renjun, Jeno, dan Jaemin—terlihat gelisah.
"Jadi, siapa sebenarnya Edward Wang ini?" bisik Chenle sambil mencubit lengan Jisung yang terus melongo melihat interior restoran.
"Kata Nara Noona orang ini orang penting," jawab Renjun pendek. "Tapi Hyung juga masih tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba mau bertemu dengan kita."
"Apa ada hubungannya dengan pekerjaan ?" gumam Jeno sambil melipat tangannya di dada. "Tapi kenapa harus bertemu langsung?"
Sementara mereka terus bertanya-tanya, Taeyong dan Doyoung berjalan di belakang, mendengarkan dengan tenang. Taeyong tampak memandang jauh ke depan, pikirannya melayang ke arah yang hanya dia tahu. Doyoung, yang sedikit lebih tenang, melirik pemimpin mereka.
"Kau baik-baik saja, Hyung ?" bisik Doyoung pelan.
Taeyong tidak menjawab langsung. Ia hanya mengangguk kecil, tetapi Doyoung tahu itu bukan jawaban yang sebenarnya.
Edward Wang menyambut mereka dengan senyum ramah. Dia mengenakan setelan jas yang rapi, tetapi aura profesionalisme yang terpancar darinya tidak berhasil mengurangi rasa skeptis di wajah anak-anak Dream.
"Terima kasih sudah datang," Edward memulai dengan nada sopan. "Saya Edward Wang, pengacara keluarga Tang. Hari ini saya mengundang kalian sebagai perwakilan dari keluarga Tang"
Belum sempat Edward melanjutkan, Jisung mengangkat tangan dengan wajah polos, tetapi nada suaranya tajam. "Keluarga Tang? Siapa itu? Kok namanya mirip dengan nenek sihir yang akhir-akhir ini hobinya menyusahkan Jeje Noona?"
"Biasanya kan kamu ya ? Kan urusan menyusahkan Jeje Noona itu bagianmu...." celetuk Chenle.
Doyoung langsung menutup wajahnya dengan tangan, merasa malu. Tetapi Edward hanya tertawa kecil. "Kamu pasti Park Jisung dan Zong Chenle. Bungsu dari grup Dream. Kamu benar, Jisung-ah... Jennifer Tang dan Jia Li memang berasal dari keluarga Tang. Mereka adalah saudara sepupu"
Kata-kata itu membuat ruangan seketika menjadi sunyi. Semua anggota Dream terdiam, mencoba mencerna informasi yang baru saja mereka dengar.
"Jadi, Jeje Noona... bagian dari keluarga mereka?" tanya Chenle akhirnya, dengan nada tidak percaya.
Edward mengangguk. "Benar. Jeje Noona kalian adalah cucu kandung dari Joseph Tang, kepala keluarga Tang. Tapi sebelum saya melanjutkan, ada baiknya kita menikmati makan siang yang sudah saya siapkan khusus untuk kalian semua..."
Renjun memotong, "Kenapa nggak langsung cerita saja? Kami nggak punya waktu untuk basa-basi. Kalau cuma mau makan siang, kami bisa makan di tempat lain."
Jeno menambahkan dengan nada tegas, "Ya, kalau nggak ada penjelasan yang jelas, kami pulang saja."
Haechan pura-pura mengambil ponselnya dan berkata dengan nada main-main, "Apa aku perlu pesan kimchi jjigae sekarang?"

KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
FanfictionTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...