"Oppa !!!"Tanpa permisi, Jia Li menerobos masuk ke dalam ruang kerja S.Coups. Dia datang tidak dengan tangan kosong. Tangan kirinya menenteng sebuah paper bag dengan logo restoran masakan China terkenal di pusat kota Seoul. Gadis itu melangkah riang mendekati meja kerja S.Coups.
Di sisi lain, S.Coups yang sedang sibuk menyelesaikan dokumen yang bertumpuk di meja kerjanya hanya mendongak sekilas lalu kembali fokus pada pekerjaannya. Padahal hanya beberapa hari dia terdistraksi dengan pertemuan bersama Kakek Jia Li di Jepang, dia yang mendapati bukti-bukti pengkhianatan Jeje yang berakhir dengan dirinya mengiyakan perjodohan antara dia dengan Jia Li, tapi sudah ada banyak hal penting menyangkut comeback Seventeen yang tertunda dan harus dia selesaikan secepatnya.
Mengabaikan penerimaan S.Coups yang seadanya, Jia Li berjalan menghampiri meja kerja pria itu lalu duduk di kursi kosong yang ada di sana. Dia juga meletakkan paper bag yang dia bawa ke atas meja kerja S.Coups, menghalangi pandangan S.Coups dari dokumen yang saat ini sekarang sedang dia pelajari.
"Aku bawa makan siang buat Oppa.... Aku dengar dari Do Hyun, Oppa belum memakan apapun hari ini kecuali segelas kopi hitam tadi pagi.... Aku tidak mau tunanganku jatuh sakit di hari istimewa kita nanti...." cerocos Jia Li riang.
S.Coups mendengus pelan. Berita pertunangannya dengan Jia Li berputar bagai bola salju. Mirip seperti rumor tentang kencan Joshua dulu berhembus. Dari puluhan media yang memberitakan pertunangan tersebut, mungkin bisa dihitung dengan jari media yang memberitakannya secara benar dan tidak menambahkan bumbu-bumbu apapun. Tapi S.Coups terlalu malas untuk menanggapi berita-berita tersebut. Pihak humas agensi beranggapan bahwa berita pertunangan S.Coups dan Jia Li akan menjadi salah satu ajang promosi terbaik untuk comeback Seventeen.
"Taruh saja di meja itu, Jia-ya.... Aku sedang sibuk sekarang...." tangan S.Coups terulur, menyingkirkan paper bag yang dibawakan oleh Jia Li.
"Tapi....." Jia Li kembali mengembalikan paper bag itu ke tempatnya semula.
"Aku sendiri yang membeli makanan ini untuk Oppa karena aku tidak ingin Oppa jatuh sakit. Oppa harusnya bisa menghargai niatku ini...."
S.Coups menghela napas kasar. Dia mendongak, menatap Jia Li yang duduk di hadapannya.
"Terima kasih untuk makanannya, Jia-ya.... Aku akan menghabiskannya nanti, setelah semua pekerjaanku selesai...." ucap S.Coups.
"Kalau begitu....." kini, Jia Li sendiri yang menyingkirkan paper bag yang dia bawa. "Aku akan menunggu di sini.... Aku harus memastikan Oppa menghabiskan semua makanan yang aku bawa itu...."
"Huum.... Lakukan sesukamu saja....." sahut S.Coups.
Jia Li menatap ke arah S.Coups yang sedang konsentrasi bekerja. Dia lalu mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, lebih dekat dengan posisi S.Coups.
"Oppa....." panggil Jia Li.
"Huum...." jawab S.Coups tanpa mengalihkan perhatiannya dari dokumen-dokumen yang sedang dia periksa.
Merasa S.Coups menanggapi dirinya, Jia Li jadi semakin bersemangat.
"Apa Oppa sudah melihat berita pertunangan kita di media ? Para penggemar Oppa menggila !!!" cerita Jia Li.
"Huum.... Itu yang terjadi kalau kau bertunangan dengan seorang idola sepertiku. Tidak ada privasi...."
"Aku sih tidak masalah.... Aku malah suka dikenal sebagai tunangan Oppa..... Tapi....." Jia Li menjeda kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Kind of Future
FanfictionTiga tahun setelah proyek All Good selesai.... Apakah kisah S.Coups dan Jeje akan menemukan akhir bahagianya Atau justru mereka akan berpisah selamanya..... Inspired by : Woozi - What Kind Of Future Highest Rank : #1 in carat (13032024) #8 in yoon...