Waktu terus berjalan. Kayla kesulitan melupakan pria yang menolongnya di gang kecil lima bulan yang lalu.
Hingga suatu hari saat dirinya sedang melakukan pemotretan di sebuah studio, Kayla melihat sosok pria itu kembali. Joshua, rupanya dia bekerja di studio itu sebagai ofice boy.
Kilat lampu kamera menyoroti seorang model cantik yang sedang berpose di sebuah ruangan.
Manik hazel wanita itu melirik pada pria dengan seragam OB yang sedang mengepel lantai tak jauh dari lokasi pemotretan.
Joshua tak sengaja melihat ke arah Kayla yang sedang dikerumuni oleh beberapa fotografer.
Orang-orang profesional itu sedang mengambil gambar dara jelita tersebut.
Tak begitu tertarik, Joshua tak merespon apa pun saat Kayla melempar senyum manis untuknya.
Setelah pekerjaannya selesai, Joshua pergi meninggalkan ruangan itu.
"Nona Kayla, Anda mau ke mana?" tanya Aslam, bodyguard Kayla.
Pria tinggi kekar itu dibuat terkejut melihat Kayla berjalan cepat hendak meninggalkan ruang pemotretan.
"Saya ingin menemui seseorang, kamu tak perlu mengawal saya," jawab Kayla dengan wajah agak sinis pada si bodyguard. Lalu pergi meninggalkan Aslam yang sedang didera kekhawatiran.
"Hei, tunggu!"
Sambil memegang tepi gaun warna merah yang cukup besar, Kayla berjalan cepat menuju dua orang office boy yang sedang berjalan menuju pintu keluar gedung studio tersebut.
"Joshua, ada yang memanggil kamu," tukas Denis, teman satu profesi Joshua sebagai ofice boy di gedung studio itu.
"Biar saja," ucap Joshua acuh tanpa mau menghentikan langkahnya.
Denis menoleh satu kali ke belakang. Matanya membulat penuh melihat siapa yang memanggil Joshua.
"Joshua, itu Nona Kayla yang memanggil kamu!" ucapnya begitu kaget dan antusias.
"Aku tahu, biarkan saja." Joshua tetap pada pendiriannya.
Denis tak bisa menahan pria keras kepala itu. Mereka meneruskan langkah meninggalkan gedung studio untuk segera pulang.
Kayla berdiri di depan lobi gedung studio. Dipandangi Joshua yang sudah pergi dengan rekannya dengan mengendarai sepeda motor matic.
Dihela napas lesu olehnya. Ya Tuhan, pria itu benar-benar aneh, bathin Kayla putus asa.
Esoknya saat Joshua kembali pada pekerjaannya di studio itu. Dia diminta menghadap manager studio tersebut.
Denis mengatakan mungkin hal ini ada kaitannya dengan Kayla. Sebagai rekan satu profesi dan satu kostan dia mencemaskan Joshua.
Namun, Joshua hanya menyikapi semuanya dengan santai.
Hingga saat dirinya memasuki ruang manager, Joshua hanya duduk dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh pria bernama Bima, selaku manager studio itu.
Akan tetapi, kemunculan Kayla di ruangan itu membuatnya sedikit terkejut.
"Joshua, mulai besok kamu tidak perlu bekerja sebagai office boy lagi di studio ini, tapi Nona Kayla sudah memilih kamu untuk menjadi bodyguard pribadinya."
Bima si manager studio yang bicara sambil duduk berhadapan dengan Joshua.
"Saya tidak memiliki bakat atau pengalaman sebagai bodyguard. Maaf, sepertinya saya tidak bisa menerimanya," ucap Joshua dengan wajah datar.
Bima dan Kayla saling pandang lalu menatap Joshua secara bersamaan. Pria berseragam OB warna hitam itu hanya diam dengan wajah datar.
"Kamu sudah menyelamatkanku tempo hari. Aku ingin kamu mendapat pekerjaan yang jauh lebih baik. Kumohon terima pekerjaan ini, Joshua. Aku tahu kamu berbakat menjadi seorang bodyguard," ucap Kayla sambil berdiri di samping Bima yang sedang duduk pada kursi kebesarannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)
Mystery / Thriller(khusus dewasa) Joshua dan Reinata pernah menjalin hubungan asmara, tapi semuanya kandas karena insiden mengerikan di sebuah hotel. Hingga sepuluh tahun kemudian mereka bertemu kembali. Namun, semuanya sudah berubah. Reinata dibuat terkejut mengetah...