Chapter 65 - Kelicikan Beni

638 9 0
                                    

"Apa? Joshua sudah meninggalkan kantor polisi?"

Kayla sangat terkejut setelah mendengar penuturan Haris bahwa Joshua sudah meninggalkan kantor polisi dua jam yang lalu.

"Benar, Nona Muda. Tuan Muda Joshua sudah meninggalkan kantor polisi dua jam yang lalu. Nyonya Danuarta yang menjemputnya," balas Haris.

Belum juga hilang rasa terkejut itu, Kayla dibuat heran mendengar ucapan petugas polisi.

Reinata yang menjemput Joshua?

Ini terdengar aneh baginya.

Sejak kapan Joshua dan Reinata menjadi dekat?

Bahkan wanita itu sampai begitu perduli pada Joshua. Ada apa ini?

Rasa curiga memenuhi jiwa Kayla.

"Baiklah jika Joshua sudah pulang."

Meski banyak pertanyaan yang bersarang di kepalanya saat ini, Kayla tetap berusaha tenang di hadapan pria berseragam polisi yang sedang duduk berhadapan dengannya.

"Hm, bisakah aku menemui orang yang sudah berusaha menjebak suamiku?" lanjutnya.

"Tentu boleh, Nona Muda Kayla. Silakan," balas Haris.

Pria itu segera bangkit, lantas meminta anak buahnya untuk mengantar Kayla menuju sel tahanan di mana pelaku pembunuhan Sela berada.

Kayla berjalan di belakang dua orang petugas polisi yang sedang mengantarnya menuju sel tahanan untuk melihat si pelaku.

Sepanjang perjalanan Kayla tampak memikirkan banyak hal. Terutama hubungan Reinata dan Joshua.

Ibu tirinya yang datang dan menjemput Joshua?

Bahkan Reinata mengunjungi suaminya tadi siang saat dia datang ke kantor polisi.

Ya Tuhan ...

Apa lagi ini?

Apakah Joshua dan Reinata menjalin hubungan terkutuk tanpa dirinya ketahui?

Entahlah, tapi ini benar-benar tak masuk akal. Reinata tidak mungkin mau menjemput Joshua jika tak ada hubungan di antara mereka.

Kayla memalingkan wajah ke semua arah. Dia kelihatan sangat gelisah dan bingung saat ini.

"Silakan, Nona Muda!"

Dua orang petugas polisi yang mengantarnya menghentikan langkah di depan sebuah sel tahanan.

Mereka segera menyingkir untuk memberi akses Kayla melihat si pelaku yang sedang duduk di dalam sana.

Sepasang manik cokelat hazel itu membulat penuh melihat wajah pria yang sedang duduk lesu di balik jeruji besi.

"Kamu?"

Kayla bergerak maju hingga berdiri tepat di depan pintu sel tahanan.

Kepalanya menggeleng tak percaya. Bisa-bisanya orang kepercayaan Joshua itu pelakunya.

Brazil yang sedang duduk di dalam sel tahanan dibuat terkejut melihat Kayla datang.

Pria itu bergegas bangkit, berjalan mendekat sampai berhadapan dengan Kayla di balik jeruji besi yang menjadi penghalang mereka.

"Nona Muda, maafkan saya."

Wajah itu tampak dipenuhi luka lebam.

Tak hanya para polisi, tetapi Joshua juga sempat menghajarnya saat dirinya tiba di kantor polisi pukul enam sore tadi. Dia ditangkap saat berencana kabur ke Kalimantan.

"Brazil, aku benar-benar tidak percaya ini. Kamu yang melakukan perbuatan bejat itu? Kenapa kamu melakukan semua itu? Bahkan berniat menjebak Joshua!" lirih Kayla dengan tatapan penuh kebencian pada pria berkemeja putih yang tampak kotor di depannya.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang