Chapter 94 - Racun Untuk Beni

261 10 0
                                    

"Kamu?"

Wartawan wanita itu melempar senyum tipis menanggapi tatapan Kayla. Kemudian dia bergerak maju ke depan dengan percaya diri. Wajahnya tak asing.

Wartawan wanita itu yang pernah menunjukkan video panas Joshua dan Reinata. Ya, Kayla belum melupakan wajahnya.

"Kenapa Anda diam saja? Apa yang saya katakan tadi benar, bukan? Anda bukan putri kandung Tuan Beni Danuarta dan Tuan Muda Joshua adalah Tuan Muda Gumilang yang telah lama menghilang." Wartawan wanita itu tersenyum sinis pada Kayla.

Melihat hal itu Zidan menjadi geram. Bodyguard berparas tampan itu segera maju, memasang badan di depan Kayla.

"Pertanyaan itu sudah melewati prosedur wawancara! Dengan terpaksa kami mengakhiri wawancara ini!" ucapnya pada semua wartawan. Hingga tatapan sinis dirinya lontarkan pada wartawan wanita di hadapannya.

Belum hilang rasa terkejutnya, Kayla segera memutar tubuh menuju mobil setelah Zidan dan para bodyguard memberinya jalan.

Sementara para wartawan mulai ricuh. Lagi, wartawan wanita dari OK-TV itu mengacaukan wawancara. Siapa dia sebenarnya? Kayla melihat wanita itu tersenyum penuh misteri saat dia menoleh sesaat sebelum memasuki mobil.

"Para wartawan benar-benar tak punya etika! Seenaknya saja mereka melontarkan pertanyaan!"

Zidan terdengar mendengus kesal saat duduk di dalam mobil. Dia menoleh pada bangku tengah di mana Kayla berada."Apakah Anda baik-baik saja, Nona?" tanyanya memastikan.

Kayla tampak sedikit terkejut. "Hm, aku baik-baik saja," jawabnya dengan segera.

Zidan mengangguk dan mengembalikan pandangan ke depan. Sopir di sampingnya mulai menambah kecelakaan mobil.

Mereka harus segera tiba di unit apartemen Kayla sebelum malam tiba. Para wartawan pasti akan kembali menemui Kayla di unit apartemennya. Huh, mereka benar-benar merepotkan!

"Aku penasaran dengan wartawan wanita itu. Dia selalu muncul tiba-tiba lalu melontarkan pertanyaan yang menyulut rasa antusias para wartawan lain. Aku pikir, dia bukan hanya seorang wartawan biasa." Kayla bicara lagi setelah hening cukup lama.

Wartawan wanita itu membuatnya gelisah. Kenapa dia selalu tahu tentang apa yang sedang terjadi padanya?

Bahkan, dia bertanya tentang Joshua yang merupakan Tuan Muda Gumilang. Juga dirinya yang bukan anak kandung Beni Danuarta.

Ini cukup aneh. Dari mana wartawan itu tahu segalanya? Bahkan tak ada yang mengetahui semua itu selain orang-orang di mansion Danuarta, bukan?

"Anda tak perlu mencemaskan semua itu. Saya sudah menyelidikinya. Dia wartawan senior dari OK-TV. Mengenai pertanyaan yang dia lontarkan pada Anda, saya yakin ada seseorang di belakangnya. Wartawan itu hanya disuruh untuk memperkeruh suasana di setiap wawancara Anda," papar Zidan seraya menatap siluet Kayla pada kaca spion di atasnya.

Kayla mengangguk. "Ya, kurasa juga seperti itu."

~•~

Kembali ke mansion Danuarta.

Endrike dan beberapa pelayan terlihat sibuk menata meja panjang terbuat dari kristal di ruang makan. Aneka hidangan sudah tersaji dan menimbulkan aroma yang lezat.

Gelas-gelas kristal diisi oleh air putih, sendok dan garpu dibalut sehelai tisu dan bertengger di samping sebuah piring. Makan malam sudah siap, tetapi Reinata dan Beni belum kelihatan batang hidungnya.

"Rei, dadaku sesak sekali! Aku tak dapat melihat! Kamu di mana, Reinata?!" Beni tertatih-tatih berusaha berjalan dengan tangan meraba-raba ke dinding kamar.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang