Chapter 83 - Insiden Penembakan

382 12 0
                                    

Rain menghentikan langkahnya di samping mobil Bugatti Divo warna siver miliknya. Dia menoleh satu kali ke belakang.

Pusat Group Mikro, apakah dia harus melupakan perusahaan itu?

Dihela napas panjang sambil memejamkan mata berat. Tidak, dia bukan bagian dari Gumilang!

Rain bertekad, tangannya menyambar pintu mobil sport itu. Lebih baik dia pergi sekarang, pikirnya.

"Tunggu, CEO! Kenapa Anda terburu-buru?"

Suara itu membuat Rain menoleh.

Aslam?

Matanya menyipit melihat pria itu sudah berdiri di belakangnya.

Sedang apa bodyguard Beni berkeliaran di kantor pusat Group Mikro?

Pintu mobil kembali ditutup. Rain memutar tubuh menyambut kedatangan Aslam.

"Sedang apa kamu di sini? Apakah Presdir sedang ikut meeting penting bersama Joshua?" tanya Rain acuh tak acuh pada Aslam.

"Tidak. Presdir sedang berada di kantor pusat Group Metro. Beliau yang memintaku untuk menemui Anda. Presdir ingin mengatakan hal penting pada Anda. Bisakah kita berangkat sekarang?"

Rain tersenyum tipis seraya memalingkan wajah. Apa yang ingin Beni katakan padanya?

Pria itu benar-benar membuatnya muak. Apakah dia harus menemui Beni?

Sepertinya tidak perlu. Lagi pula dia akan segera meninggalkan Indonesia esok pagi.

"Tuan Muda!"

Aslam buru-buru menghadang Rain yang hendak memasuki mobilnya. Pria itu menatap heran sambil memegang pintu mobil.

"Biarkan saya yang mengemudikan mobil keren ini. Anda adalah pewaris keluarga Danuarta. Sudah tugas utama saya untuk melindungi Anda. Silakan, Tuan Muda."

Aslam sedikit membungkukan tubuh sambil membuka pintu mobil Rain.

"Sepertinya kamu salah paham. Aku sedang tidak ingin bertemu dengan Pak Beni. Aku mau kembali ke unit apartemen. Dan kamu tidak perlu mengantarku."

Rain segera memasuki mobil. Namun dia dibuat terkejut saat Aslam mencekal lengannya. Matanya menatap geram pada bodyguard itu.

"Tuan Muda, tolong jangan persulit tugas saya. Silakan masuk. Biarkan saya yang mengemudikan mobil Anda," tukas Aslam dengan nada pelan disertai tatapan yang menekan. Dia kembali membuka pintu bagian tengah mobil untuk Rain.

"Kamu benar-benar keras kepala!" Dengan wajah kesal Rain akhirnya menurut. Terlebih, dirinya malas untuk berdebat dengan bodyguard menyebalkan itu.

Aslam segera menutup pintu mobil sport di hadapannya. Kemudian dia memasuki mobil lalu duduk di bagian depan menghadap kemudi.

Sang bodyguard menoleh satu kali ke bangku tengah mobil di mana Rain sedang duduk sambil memalingkan wajah ke arah luar.

Aslam tersenyum tipis dan mobil pun mulai dilajukan.

Sementara itu di ruang meeting kantor pusat Group Mikro. Terlihat Joshua sedang melakukan persentase.

Para dewan direksi cukup puas melihatnya. Alex mengajak semua orang bertepuk tangan untuk Joshua.

"Mulai hari ini, Tuan Muda Reyhan Herlambang Gumilang yang akan memimpin Group Mikro. Mari kita sambut Presdir kita yang tampan dan kompeten ini!"

Si penjilat Alex berdiri di samping Joshua. Dirinya dan Ferdi sedang menyanjung presdir baru mereka.

Kepiawaian Joshua di bidang bisnis sudah tidak diragukan lagi. Bahkan pria itu cukup mahir mengatur strategi bisnis sampai memenangkan banyak proyek-proyek besar semasa menjadi CEO di perusahaan Beni.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang