Chapter 44 - Digilir Dua Pria

2.5K 17 1
                                    

Punggung seorang wanita sedang berdiri di tepi teras balkon sebuah kamar di lantai dua.

Bibir merah merekah bak sekuntum bunga mawar itu menyunggingkan senyum.

"Bagus! Aku suka mendengarnya," ucapnya sambil memegang ponsel di dekat telinga kanan.

Dari arah belakang terlihat langkah panjang sepasang tungkai dengan pantofel hitam mengkilat. Langkah itu menuju punggung wanita di teras balkon.

Reinata memekik kaget saat ada dua tangan kekar yang merengkuh pinggang kecilnya dari arah belakang. Hampir saja ponselnya terlepas dari genggaman.

"Aku kangen kamu, Rei."

Joshua berbisik ke telinga wanita dalam rengkuhannya.

Dihirup wangi tubuh wanita itu dengan hidung yang sengaja ditelusupkan ke sela-sela rambut hitam yang terurai.

Wangi khas itu ... Ah, dia sangat menyukainya.

"Joshua, lepaskan! Apa kamu sudah gila? Mas Beni sedang berada di kamar mandi! Lepaskan, Joshua!"

Reinata berusaha berontak dari pria di belakang yang malah sibuk menyerang pipinya dengan ciuman.

Dia berusaha melepaskan diri dari Joshua. Reinata takut Beni akan melihat mereka.

"Sebentar saja, Rei. Aku sangat merindukanmu, Sayang."

Joshua sudah seperti seekor kuda yang kehausan. Dia benar-benar menginginkan ciuman Reinata sebagai pemuas dahaganya.

"Lepas, Joshua. Nanti malam aku akan menemuimu di kamar tamu. Aku janji. Sekarang lepaskan aku dulu. Joshua! Umhhmh!"

Pria itu benar-benar sudah didera gairah liar. Bisa-bisanya Joshua memaksa Reinata berciuman. Bahkan di teras balkon kamar Beni.

Hh, mereka sepertinya sudah bosan hidup. Beni bisa saja menembak kepala mereka kalau melihat kelakuan menantu dan istrinya itu.

Reinata meremas lengan Joshua yang merengkuh erat pinggangnya. Bibirnya sedang dilumat habis-habisan oleh Joshua. Matanya terpejam perlahan.

Lidah Joshua memenuhi mulutnya, bahkan bergerak liar di dalam sana. Dia hampir kehabisan oksigen karena ciuman panas itu.

"Ummh!"

Reinata berhasil melepaskan diri dari kendali Joshua. Dia mundur satu langkah dari hadapan pria itu.

Dilihatnya Joshua yang sedang mengusap bibirnya yang basah. Tatapan liar pria itu membuatnya ngeri.

"Rei, aku sangat menginginkanmu, Sayang. Ayo lakukan sebentar saja. Please ..."

Joshua kembali maju. Napasnya menggebu-gebu melihat lingerie hitam Reinata yang belum sempat dibenahi. Dua bongkahan besar nan mulus itu membuatnya benar-benar tak tahan.

"Joshua, sebentar! Aagh! Joshua ..."

Reinata tak kuasa menahan gairah gila pacarnya.

Joshua kembali menyambar rakus bibirnya lalu menggiring dia sampai merapat pada dinding di samping ruang ganti. Mereka kembali berciuman begitu gila.

"Aku tak tahan lagi, Rei."

Joshua menurunkan tangannya, lalu menaikan tepi lingerie hitam yang membalut tubuh indah Reinata. Dia menurunkan kepalanya pada kedua payudara besar wanita itu.

"Aaaghhh, Joshua! Ughh!"

Reinata mengerang kegelian. Joshua meremas lalu melumat pucuk kedua payudaranya secara bergantian. Digigit bibir bawahnya erat-erat saat pria itu menyusu padanya bak seorang bayi.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang