Chapter 86 - Kenikmatan Sesaat

538 10 0
                                    

Di tempat lain, tepatnya di bar VIP milik Rain. Terlihat Kayla dan Rain yang sedang minum bersama. Dua orang yang sama-sama sedang dilema itu memutuskan untuk menghabisi waktu mereka bersama.

Rain sangat senang setelah mengetahui kalau Kayla bukanlah adiknya. Dia pun memiliki rencana sendiri untuk mendapatkan wanita itu.

"Kay, apakah kamu akan tetap mempertahankan Joshua meski pria itu sudah tidur dengan wanita lain? Bahkan, ibu tirimu sendiri! Ini benar-benar gila!" Rain bicara dengan mata merah karena pengaruh minuman keras.

"Persetan dengan pria itu! Aku tidak mau kembali dengan Joshua! Dan aku juga akan membunuh gundik sialan itu dengan botol ini!" Kayla yang juga sudah mulai mabuk menimpali sambil memegang botol wine di depannya.

"Baiklah, kita habisi wanita itu bersama. Bagaimana?"

"Ide bagus, Rain!"

Melihat Kayla yang sudah banyak minum, Rain segera membawa wanita itu menuju mobilnya di area basement.

Menempuh perjalanan hampir tiga puluh menit menuju unit apartemen Rain di pusat kota. Entah apa yang ada di kepalanya, Rain membawa Kayla ke kamarnya malam itu.

"Rain, kenapa tidak mengantarku pulang? Kenapa malah ke unit apartemenmu? Kepalaku pusing sekali! Aku ingin pulang dan tidur."

Kayla bicara saat Rain memapah wanita itu menuju kamarnya di lantai dua. Terhuyung-huyung langkah lemas Kayla. Sepertinya dia kebanyakan minum dan mengantuk berat.

"Duduklah! Kamu sudah mabuk parah," ucap Rain seraya menghempaskan Kayla ke sofa panjang di kamarnya. Dia segera berjongkok melepaskan heels merah dari sepasang tungkai putih Kayla.

"Rain, aku belum mabuk! Aku capek mau tidur saja," lirih Kayla seraya menyandarkan kepala pada sandaran sofa. Matanya mulai terpejam perlahan.

"Ya, tidurlah!"

Rain segera bangkit usai melepaskan heels Kayla. Pria itu berdiri di hadapannya. Dipandangi wajah cantik itu yang tampak sudah terlelap.

"Kamu terlalu indah untuk disia-siakan, Kay. Aku tidak akan membiarkan kamu kembali pada Joshua," ucapnya pelan.

Kayla yang sudah mulai terlelap tidak menyadari jika Rain sudah duduk di sampingnya.

Pria itu sedang menatapnya penuh nafsu. Hingga memajukan wajah padanya. Kayla masih terdiam saat Rain menyapu bibirnya dengan kecupan kilas.

"Kayla, aku mencintaimu. Sangat mencintaimu! Esok aku akan kembali ke New York. Bisakah kita menghabiskan malam bersama?" bisik Rain ke wajah Kayla dengan napas memburu panas.

Ciuman kilas tadi membuatnya ingin lebih. Dibelai pipi sampai rahang Kayla dengan telunjuk. Dia semakin dibuat tidak tahan hingga kembali mencium bibirnya. Manis sekali. Rain melumat bibir ranum itu semakin liar dan lapar.

Kayla mulai terjaga. Dia terkejut saat merasakan ada yang menggigit bibirnya. Matanya terbuka.

Rain?

Kayla hampir tidak percaya. Rain sedang mencium bibirnya dengan begitu gila. Dengan cepat dia mendorong pria itu. Rain dibuat terkejut dengan napas yang masih memburu.

"Rain, apa yang kamu lakukan? Apa kamu sudah gila?! Aku mau pulang!" Kayla tampak kesal pada Rain. Bisa-bisanya pria itu melakukan hal yang tidak senonoh padanya. Wanita itu bangkit hendak pergi.

"Tunggu, Kay! Tolong maafkan aku. Aku benar-benar khilaf," ucap Rain setelah berhasil mencekal lengan Kayla. Dia menatapnya dengan wajah bersalah.

"Kamu mabuk?" tanya Kayla penuh selidik.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang