Chapter 6 - Mencari Kepuasan

12.2K 40 0
                                    

Kayla dibantu oleh beberapa bodyguard membuka kado besar yang dibawa oleh Rain.

Satu per satu penutup kado warna putih itu terbuka. Puluhan balon warna merah berbentuk hati keluar dari dalam kado. Lalu beterbangan menuju langit, indah sekali.

Kayla sangat terkejut melihat isi kado itu. Sebuah mobil sport limited edition dari Bugatti.

Ia menoleh langsung pada Rain yang sedang memasang senyum manis untuknya.

Kado ini terlalu mewah dan mahal. Kayla merasa Rain berlebihan padanya.

Joshua yang melihat kado dari Rain berupa mobil mewah seharga puluhan milyar itu menjadi insecure.

Dengan wajah kesal, ia segera memutar tubuh meninggalkan pelataran.

"Rain, ini apa maksudnya? Mengapa kamu memberiku kado semewah ini? Lihat, Joshua pasti sudah berpikir yang bukan-bukan padaku."

Mendapatkan kado sebuah sport car tak membuat Kayla senang. Wanita itu justru marah-marah pada Rain.

"Kayla, come on! Ini hanya sebuah mobil, mengapa Joshua mesti marah padamu? Kecuali kalau dia tak bisa membelikan mobil yang jauh lebih mewah dari ini." Rain malah menyikapi kemarahan Kayla dengan tertawa kecil.

"Rain! Kamu tak tahu seperti apa Joshua. Aku tak bisa terima kado ini, bawa lagi sana!" Kayla mendorong Rain lantas melenggang pergi melewati pria itu.

Rain hanya tersenyum tipis.

"Mobil ini tak ada apa-apanya dibanding senyuman dan kebahagiaan kamu, Kay. Aku cuma ingin kamu bahagia, meski bukan denganku."

Setelah bicara sendiri seperti itu, Rain memandangi mobil sport warna merah di hadapannya. Ia tahu Kayla sangat menginginkan mobil ini.

"Kalian, tolong pindahkan mobilnya ke garasi," pintanya pada para bodyguard yang masih berdiri di sana.

Rain tak ingin membawa pulang kadonya lagi. Terserah Kayla mau diapakan mobil itu.

Dia hanya menghela napas lesu dan segera melenggang pergi meninggalkan pelataran.

Reinata yang sedang berdiri di teras balkon kamarnya tersenyum tipis melihat drama yang baru saja terjadi di bawah sana.

Sambil menikmati secangkir espresso, dia memperhatikan semuanya.

Rain menyukai Kayla?

Hm, sepertinya ini bisa dirinya jadikan alat untuk memisahkan Kayla dari Joshua. Ide bagus!

"Joshua, kamu mau pergi ke mana? Bahkan kamu belum sarapan."

Kayla berusaha membujuk suaminya sambil mengikuti langkah Joshua yang sedang berada di walk-in closet. Pria itu sibuk menyiapkan beberapa stelan jas kantor.

"Papa memintaku untuk meninjau cabang kantor di Batam. Aku mau pergi sekarang," balas Joshua acuh tak acuh sambil memasukkan pakaian ke dalam koper di atas sofa.

"What? Ke Batam? Bukankah minggu depan kamu baru akan pergi ke sana? Mengapa sekarang?"

Kayla dibuat terkejut mendengar suaminya akan pergi ke luar kota. Bahkan, aura pengantin baru belum hilang di seluruh kamar mereka.

Joshua menghentikan aktivitasnya. Dia menghela napas lalu menoleh pada wanita dengan dress selutut motif bunga yang berdiri di samping.

"Harusnya memang minggu depan, tapi aku rasa lebih cepat lebih baik."

"Tapi, Joshua. Kita bahkan belum merencanakan untuk honeymoon dan kamu malah mau pergi?"

Kayla masih tak mau percaya dengan alasan Joshua.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang