Chapter 33 - Hubungan Terlarang

4.7K 22 0
                                    

"Aku akan pergi ke optik untuk menemani Mas Beni membeli kacamata baru. Apakah kita bisa bertemu sore nanti?"

Reinata tersenyum tipis usai mengetik pesan chat untuk Joshua pada layar ponselnya.

Wanita itu sedang duduk bersisian dengan Beni di dalam mobil BMW hitam yang sedang melaju menuju sebuah mall di pusat kota.

Sepertinya hubungan gelap itu sudah semakin parah. Baik Joshua apalagi Reinata, mereka benar-benar sedang dimabuk cinta dan gairah saat ini. Tak ada puasnya.

Bahkan mereka melakukan percintaan di dapur semalam. Namanya dosa, tentu saja rasanya sangat nikmat.

Joshua yang sedang berdiri di depan standing mirror dibuat terkejut saat ponsel pintar yang tergeletak di atas meja berdering tanda pesan masuk.

Mau apa lagi Kayla?

Rutuknya dalam hati seraya merapikan simpul dasi yang melingkar pada kerah kemejanya.

Tadi malam dirinya dan Kayla bertengkar hebat. Hingga Joshua pergi meninggalkan kamar pagi-pagi sekali sebelum istrinya terjaga.

Pasti Kayla mencarinya di pagi hari saat dia terjaga. Biarkan saja, Joshua tak perduli pada sikap kekanak-kanakan Kayla yang membuatnya jengah.

"CEO, para klien sudah datang. Mereka menunggu Anda di ruang meeting."

Brazil, asisten Joshua datang menghampiri bosnya.

Pria berpakaian berupa stelan jas hitam itu berdiri di belakang dengan tatapan lurus pada punggung kekar Joshua yang dibalut stelan jas hitam hasil rancangan desainer ternama di Italia.

"Aku akan segera ke sana."

Joshua menilik penampilannya lebih dulu, kemudian memutar tubuh menghadap pada Brazil.

"Apakah aku sudah kelihatan tampan?" tanyanya membuat sang asisten tercengang.

"Ada beberapa pesan yang masuk di ponsel Anda. Apakah Anda tidak tertarik untuk mengeceknya?" tukas Brazil seraya berjalan bersisian dengan Joshua.

Mereka sedang menyusuri lorong menuju ruang meeting. Brazil menunjukkan ponsel pintar di tangannya pada Joshua.

"Mungkin pesan dari Nona Muda, abaikan saja." Joshua menanggapi dengan acuh tanpa menghentikan langkahnya.

"Bukan, tapi pesan dari Nyonya Danuarta juga."

Langkah Joshua mendadak terhenti. Dia menoleh langsung pada Brazil. Si asisten mengangguk cepat seraya menyodorkan ponsel Joshua lagi.

CEO segera meraih ponselnya. Dengan tampak tergesa-gesa Joshua segera menyentuh layar ponsel itu.

Bibirnya mengulas senyum melihat ada beberapa pesan dari pacar gelapnya. Sementara pesan dari Kayla tak dilihatnya sama sekali.

Pesan-pesan dengan kata-kata rayuan dari Reinata yang dirinya baca. Bahkan Reinata juga menyinggung permainan panas mereka di dapur tadi malam.

Brazil menatap heran melihat ekpresi Joshua. Sang CEO tampak begitu bahagia sambi sibuk dengan ponselnya.

Ah, mungkin CEO ada urusan dengan Nyonya Danuarta, pikirnya seraya mengikuti langkah Joshua yang mulai terayun lagi menuju ruang meeting.

"Temui aku di taman kota sore ini pukul lima. Aku ingin menyiksamu di penthouse-ku nanti malam."

Reinata tersenyum senang usai membaca pesan balasan dari Joshua.

Ya ampun ...

Tak sia-sia dirinya mati-matian merayu mantan pacarnya itu. Kini Joshua sudah berada dalam kendalinya.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang