Chapter 42 - Bertemu Karina

1.1K 15 3
                                    

Lagi-lagi hujan turun di sore hari. Joshua keluar dari lobi kantor menuju basement sore itu.

Brazil memegang payung warna dark blue sambil mengikuti langkah Joshua.

Sebagai asisten, pria 35 tahun itu melakukan tugasnya dengan baik.

"Silakan, CEO."

Dua orang bodyguard berjas hitam berlari menuju mobil Lamborghini Huracan warna merah milik Joshua.

Mereka buru-buru membukakan pintunya ke atas. Persetan dengan curah hujan yang mulai deras dan membasahi tubuh.

Joshua tiba di samping mobil sport itu. Dia hendak masuk. Namun dari arah belakang seorang wanita paruh baya berlari menuju padanya.

Wanita tersebut mengenakan stelan warna putih seperti pakaian seorang pasien.

Dia dibuat terkejut saat wanita itu memeluknya dengan tiba-tiba.

"Reyhan, akhirnya Mommy menemukan kamu, Nak! Mommy mencari mu kemana-mana! Jangan pergi lagi, Reyhan!"

Wanita berambut panjang dan kusut itu berkata dengan gumaman yang kencang tapi terdengar begitu lirih. Tangannya semakin erat memeluk tubuh tinggi Joshua.

"Hei, siapa wanita ini?! Apakah dia pasien rumah sakit jiwa?! Cepat bawa dia pergi! Dia bahkan sudah mengotori pakaian CEO!"

Brazil buru-buru memerintah para bodyguard untuk menjauhkan wanita gila itu dari Joshua.

"Lepaskan aku! Jangan pisahkan aku dari anakku! Reyhan!"

Wanita itu merengek saat para bodyguard memaksanya untuk melepaskan Joshua.

Bahkan, para bodyguard itu menariknya dengan kasar sampai wanita itu terpelanting.

Joshua hanya terdiam melihatnya. Entah kenapa hatinya merasa sedih melihat wanita itu dibawa dengan paksa oleh para bodyguard.

Reyhan?

Siapa orang yang dimaksud oleh wanita tidak waras itu?

Dia masih bengong memandangi.

"CEO, apakah Anda baik-baik saja?" Suara Brazil membuat Joshua tersadar dari lamunannya.

"Aku baik-baik saja. Hm, siapa wanita itu?" tanya Joshua.

Pandangannya tidak luput dari wanita paruh baya yang sedang diseret oleh para bodyguard.

Rengekan wanita itu sungguh menyayat hatinya. Dia tak tega melihatnya.

"Sepertinya dia kabur dari rumah sakit jiwa. Anda tidak perlu memikirkannya. Klien penting dari Ukraina sedang menunggu Anda saat ini. Kita harus segera berangkat," jawab Brazil tak ambil pusing.

Ia bergegas membuka satu tangannya, mempersilakan Joshua segera masuk mobil.

Joshua hanya mengangguk. Dia segera memasuki mobilnya.

Hingga saat mobil sport itu melaju bersama mobil-mobil hitam para bodyguard yang mengawalnya, dia melihat lagi wanita yang tadi memeluknya.

Wanita itu berlarian mengejar mobilnya.

"Reyhan! Jangan pergi, Nak! Tunggu Mommy! Reyhan!" teriaknya dibawah hujan yang semakin deras.

"Percepat mobilnya!" perintah Brazil pada sopir yang mengemudikan mobil Lamborghini Huracan bercat merah di mana dirinya duduk bersisian dengan Joshua.

"Hati-hati! Jangan sampai membahayakan wanita itu!" pekik Joshua.

Entah bagaimana, tiba-tiba saja dia berkata seperti itu pada sopir.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang