Chapter 102 - Merayu Kayla Lagi

358 10 1
                                    

Joshua memeluk Kayla dalam selimut. Tubuh polos mereka saling bersentuhan sepanjang malam. Joshua tak melewati semua ini dengan mudah.

Malam yang panjang. Mereka kembali bercinta di beberapa jam sebelum pagi benar-benar tiba.

Hingga saat sinar mentari menerobos masuk melalui celah kecil jendela, Kayla baru saja berangsur membuka matanya. Sial! Joshua sudah membantainya semalaman. Tubuhnya terasa sakit semua saat ini.

Matanya turun pada kemeja putih yang membalut tubuh polosnya. Bahkan Joshua memakaikan kemejanya pada Kayla. Wanita itu berdecak jengah karena semalam dirinya sampai orgasme beberapa kali. Ya, untuk urusan ranjang Joshua memang hebat.

Ya Tuhan ... Apa yang terjadi? Bahkan mereka akan segera bercerai. Harusnya tak boleh ada percintaan lagi di antara mereka. Kayla merutuki dalam hati. Ini semua karena Nike. Bajingan itu yang menaruh obat perangsang dalam minuman sampai dirinya berakhir seperti ini.

"Pagi. Kamu sudah bangun rupanya."

Kayla segera menoleh saat Joshua menyapanya dari arah kiri. Pria itu menyambut dengan senyuman manis dan memamerkan beberapa tanda merah di lehernya. Apa? Tanda merah itu ... Apakah itu perbuatannya? Kayla segera memalingkan wajah tampak malu pada Joshua.

"Kamu sangat nakal semalam. Aku tak tahu bagaimana menyembunyikan semua tanda cinta ini. Para staf akan bergosip kalau aku nekat datang ke kantor pagi ini." Joshua berdiri di depan Kayla dengan kedua tangan masing-masing berada di saku denimnya. Bibirnya mengulas senyum melihat pipi merah istrinya.

Kayla memalingkan wajahnya. Dia berpura-pura tak mendengar ucapan konyol Joshua. "Jam berapa ini? Aku harus menelepon Zidan. Aku harus pulang sekarang," ucapnya tampak tergesa-gesa ingin beringsut dari ranjang nyaman itu. Rambut panjangnya tampak kusut. Namun, terlihat begitu seksi di mata Joshua yang sedang memandangi.

Melihat Kayla akan pergi, Joshua buru-buru menghampiri. "Tenanglah, ini baru pukul sembilan pagi. Aku akan mengantar kamu pulang. Jangan cemas," ucapnya seraya mendaratkan bokongnya di tepi ranjang samping Kayla.

Wanita itu tampak tidak mendengar ucapan Joshua. "Ya Tuhan, di mana ponselku?

Aku harus pulang sekarang. Di mana pakaianku?" Kayla beringsut dari ranjang. Wanita itu tampak mencari sesuatu sambil berjalan menuju kamar mandi.

Joshua bangkit dari tepi ranjang. Bibirnya mengulas senyum melihat sikap acuh Kayla. "Aku tahu tak mudah untuk mendapatkan hatimu lagi, Nona Muda. Namun, tolong jangan larang aku untuk berusaha."

Setibanya di kamar mandi Kayla segera melepaskan kemeja putih yang longgar dari tubuhnya. Dia segera berendam ke dalam bathtub berisi air hangat. Gila! Ini benar-benar gila! Kayla memejamkan mata penuh emosi mengingat percintaan panas dirinya dengan Joshua tadi malam.

Setelah merasa jauh lebih segar, Kayla segera menyudahi mandinya. Handuk putih membalut tubuh yang basah. Matanya membulat penuh saat melihat siluetnya pada cermin. Ada banyak tanda merah di sekitar tubuhnya, terutama di beberapa area sensitif.

Ya ampun ... Joshua benar-benar sudah membantainya habis-habisan tadi malam. Tangannya mengepal kuat, hatinya meraung hebat.

Saat ini dirinya sedang masa subur. Bagaimana jika dia mengandung anak Joshua? Apakah mereka tak jadi bercerai? Tidak, tidak, perceraian itu harus tetap terjadi.

Setibanya di dalam kamar Kayla dibuat terkejut melihat sehelai gaun lengkap dengan pakaian dalam berada di atas ranjang.

Gaun berbahan sutra dengan warna dusti dan pakaian dalam warna senada. Tanpa sadar senyum sipu terbit di bibirnya.

"Aku memesan gaun itu khusus untukmu.

Apa kamu menyukainya? Kurasa, gaun itu sesuai seleramu." Joshua bicara sambil duduk pada sofa di sudut kamar.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang