Chapter 21 - Petikaian Di Meja Makan

2K 14 0
                                    

Joshua berjalan cepat menuju kamar.
Di belakang terlihat Kayla yang sedang menyusulnya.

Wanita itu berulang kali memanggil nama suaminya, tetapi Joshua tidak menoleh dan terus saja berjalan sampai memasuki kamar.

Kayla mulai panik dan bertanya dalam hati, ada apa dengan Joshua?

Setibanya di tengah ruangan dengan cat dinding warna biru muda, Joshua menghentikan langkah seketika.

Kayla dibuat terkejut karena hampir menabrak punggung pria itu.

Dia mundur satu langkah dengan memasang mimik cemas, dan mata yang tak luput dari Joshua.

Pria berkemeja hitam itu bergerak maju. Wajahnya datar-datar saja membuat Kayla menatapnya heran.

Tak disangka Joshua meraih lengan Kayla, menarik wanita itu sampai padanya.

Kayla hanya menatap penuh tanya sambil menetralkan rasa terkejut.

"Aku merindukanmu, Kay--"

Joshua berbisik ke wajah Kayla. Tatapannya lembut seraya menarik senyum simpul di bibir yang lembab.

Melihat tatapan suaminya kembali hangat, Kayla memperoleh ketenangan kini.

Kedua tangan wanita itu membingkai wajah tampan di hadapannya. Dia berkata disertai senyuman manis dan tatapan kagum.

"Aku pun sangat merindukan dirimu, Joshua."

Senyum berkembang di bibir kemerahan Joshua. Dibelai manja pipi licin istrinya. Dia mulai mendekatkan wajah pada Kayla.

Wanita itu menyambutnya dengan memejamkan mata. Joshua menatap takjub sesaat.

Pandangan itu berangsur liar saat turun pada bibir ranum Kayla. Dia mendekat dengan napas yang memburu, diraihnya secawan ciuman dari sana.

Kayla membalas ciuman Joshua dengan bersemangat. Pria itu memangut bibirnya begitu rakus.

Dia menyukai Joshua yang seperti ini, sedikit liar dan romantis.

Lumatan demi lumatan terus mereka lakukan. Kayla dan Joshua begitu menikmatinya.

Di sisi lain, terlihat Reinata yang sedang menggerutu sambil berjalan menuju kamarnya.

Thomas memperhatikan wanita itu dari kejauhan. Si pelayan cabul itu mulai meremas bagian depan celana kainnya.

Dirinya benar-benar tak tahan melihat pinggul Reinata yang sedang melenggak-lenggok di depannya.

"Ah, Nyonya Reinata. Mengapa kamu selalu membuat saya kepanasan?" desah pria 40 tahun itu.

Thomas, pria berwajah kaku. Bicara seperlunya dan jarang sekali terlihat senyum di wajahnya yang biasa saja dan kelihatan norak karena penampilannya yang kolot.

Tak disangka pria yang sudah bekerja sepuluh tahun di kediaman Tuan Danuarta itu memiliki hasrat pada istri majikannya.

Diam-diam Thomas sudah menaruh kamera kecil di kamar Reinata. Dia menonton rekaman percintaan panas wanita itu dengan Beni.

Desahan dan lenguhan Reinata merupakan irama yang begitu merdu baginya.

Bak musik penghantar tidur, Thomas kerap kali menonton video itu sambil berbaring di atas ranjangnya di malam hari.

Di balik wajahnya yang biasa saja, Thomas sangat ingin merasakan tubuh Reinata.

Benar-benar pelayan cabul!

Entah apa yang sedang Thomas lakukan saat ini. Dia mengikuti Reinata yang sedang berjalan menuju kamarnya.

"Joshua, aaahh ... Kamu benar-benar! Aahhh ... Aaahhh!"

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang