Chapter 106 - Karma

61 2 0
                                    

Pria itu hanya terdiam dalam perasaan hancur. Ya, ini memang tak sebanding dengan perbuatannya pada Kayla.

Dia berselingkuh dengan ibu mertuanya sendiri dan istrinya dihamili oleh adiknya sendiri. Apakah ini yang disebut dengan karma?

"Ayo, Rain. Aku akan merawat lukamu di dalam." Kayla membantu Rain berdiri. Kemudian memapah pria itu meninggalkan kolam renang.

Joshua masih mematung di tempat. Tubuhnya seakan mati rasa melihat Kayla pergi bersama Rain.

Hatinya hancur dan merasa tak punya harga diri lagi. Wajahnya dipalingkan seraya mengusap bulir bening yang tiba-tiba terjun. Dia mengasihani dirinya sendiri.

"Kay, kenapa kamu berkata seperti itu pada Joshua? Apakah kamu yakin jika bayi ini adalah bayiku?"

Rain bicara pada Kayla saat wanita itu selesai mengobati luka lebam di wajahnya karena ulah Joshua. Mereka duduk pada sofa di kamar Kayla dan sudah bertukar pakaian.

Kayla berdecak jengah mendengarnya. "Kenapa kamu masih memikirkan Joshua? Bahkan pria itu sudah mengambil segalanya darimu. Persetan bayi ini bukan bayimu tapi bayi Joshua. Aku tak mau kembali padanya," ucapnya seraya menaruh kotak obat pada meja di depan mereka.

Benar, kehamilannya baru berusia satu bulan saat ini. Kayla belum bisa melakukan tes DNA untuk membuktikan bayi siapa yang sedang dirinya kandung.

Apakah bayi Rain atau bayi Joshua? Dia bingung sendiri. Namun, seingatnya dia hanya melakukannya satu kali dengan Rain di saat dirinya sedang frustasi, tapi saat itu dia sedang subur.

Sementara Joshua melakukannya beberapa kali saat dia hampir dijebak oleh Nike di kamar hotel. Entahlah, Kayla menggeleng pusing.

"Kay, aku berharap kamu benar-benar mengandung bayiku. Apakah jika benar begitu kamu mau menikah denganku?" tanya Rain seraya meraih jemari Kayla. Pria itu menatapnya dalam.

Kayla tak buru-buru menjawabnya. Menikah dengan Rain? Bagaimana mungkin? Bahkan dia tak mencintai pria itu.

Kayla bersimpati pada Rain hanya untuk membalas perbuatan Joshua saja. Matanya terangkat pada wajah Rain. Pria itu masih menunggu jawabannya.

Kayla mengangguk. "Ya, aku akan menikah denganmu jika bayi ini adalah bayimu," katanya meski tak yakin.

Rain sangat berbinar mendengarnya. "Aku berharap bayi ini benar-benar bayiku!" pekiknya lalu meraih Kayla ke dalam pelukan.

Joshua yang berdiri di ambang pintu hanya mengepalkan buku-buku jemarinya penuh emosi. Hatinya terasa panas seperti ada api besar di dalamnya.

Belum tentu bayi itu adalah bayi Rain? Artinya, dia masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan Kayla lagi.

*

"Hei, kenapa datang kembali seorang diri?

Di mana Kayla? Di mana menantuku?" Karina menyambut Joshua dengan wajah heran saat sang putra tiba di mansion. Sepertinya Joshua gagal lagi membujuk Kayla, pikirnya seraya menggeleng.

"Kayla sedang tak berada di unit apartemennya. Aku akan menemuinya lagi besok pagi. Mommy jangan cemas, Kayla akan tinggal di sini mulai besok." Joshua menegaskan penuh tekad.

Karina hanya terdiam menatap sang putra. Bohong, Joshua berdusta lagi padanya. Entah ada masalah apa antara Joshua dan Kayla. Wanita itu hanya mematung memandangi kepergian Joshua.

"Alex, cari tahu ada apa dengan Reyhan dan Kayla. Cepat kabari aku jika kamu sudah menemukan informasi."

Karina bicara pada Alex. Sang ajudan berdiri di belakangnya saat ini. Dia penasaran sekali dengan masalah Joshua dan Kayla. Oleh karena itu Karina meminta bantuan pada Alex.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang